"Maksudnya bagaimana, Mister?" tanya seseorang lagi.
"Kalau kalian melihat makanan yang berantakan dengan warna hitam terkesan kotor, kita cenderung menghakimi bahwa makanan tersebut pastilah tidak enak. Dari penampilannya saja terlihat tidak menarik,"
Kami semua terdiam.
"Padahal yang berhak menilai rasa makanan itu enak atau tidak bukanlah mata, tapi lidah!"
"Oooooo..." kami semua mulai mengerti arah omongan trainer itu.
"Bagaimana bisa mengatakan sebuah makanan itu enak atau tidak kalau lidah kalian tidak pernah mencicipinya sama sekali?"
Kami terdiam kembali.
"Tapi itu adalah sebuah fakta bahwa mata juga bisa menilai tentang rasa..."
Kami masih terdiam.
 "Jadi telinga juga seharusnya bisa mendengar dari suara kalian apakah kalian sedang tersenyum atau tidak ketika sedang berbicara".
Kami masih menunggu omongan trainer tersebut.