Mohon tunggu...
Yos Winerdi
Yos Winerdi Mohon Tunggu... Pengacara - Pengacara

Hobi menulis tentang politik dan hukum. Saat ini sedang menyelesaikan studi S2 Hukum di Jayabaya. Sebagai pengacara berkantor di Bekasi.

Selanjutnya

Tutup

Hukum Artikel Utama

Debt Collector, Perilaku dan Cara Menghadapinya

16 Juli 2024   19:59 Diperbarui: 18 Juli 2024   10:18 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI debt collector menagih utang ke debitur. | Image by Freepik

Sedangkan pidana denda (jumlah uang) sebagaimana diatur di dalam Pasal 351 ayat (1) KUHP telah disesuaikan dengan ketentuan Pasal 3, Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) Nomor 2 Tahun 2012 yaitu denda dilipatgandakan 1.000 kali, sehingga denda yang  bernilai Rp. 4,500 menjadi Rp 4,500,000.

Pasal 310 Angka 1 KUHP, menerangkan bahwa barang siapa yang sengaja menyerang kehormatan atau nama baik seseorang dengan menuduhkan sesuatu hal, yang maksudnya terang supaya hal itu diketahui umum, diancam karena pencemaran dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan atau pidana denda paling banyak Rp 4.500 (terkonversi Rp. 4,500,000)

Pasal 365 KUHP

(1) Diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun pencurian yang didahului, disertai atau diikuti dengan kekerasan atau ancaman kekerasan, terhadap orang dengan maksud untuk mempersiapkan atau mempermudah pencurian, atau dalam hal tertangkap tangan, untuk memungkinkan melarikan diri sendiri atau peserta lainnya, atau untuk tetap menguasai barang yang dicuri.

(2) Diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun:

  1. jika perbuatan dilakukan pada waktu malam dalam sebuah rumah atau pekarangan tertutup yang ada rumahnya, di berjalan;
  2. jika perbuatan dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu;
  3. jika masuk ke tempat melakukan kejahatan dengan merusak atau memanjat atau dengan memakai anak kunci palsu, perintah palsu atau pakaian jabatan palsu.
  4. jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat.

(3) Jika perbuatan mengakibatkan kematian maka diancam dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun.

(4) Diancam dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu paling lama dua puluh tahun, jika perbuatan mengakibatkan luka berat atau kematian dan dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu, disertai pula oleh salah satu hal yang diterangkan dalam no. 1 dan 3.

Penjelasan pasal-pasal tersebut menegaskan bahwa setiap perbuatan yang melanggar hukum konsekuensinya adalah ditahan. Sehingga dalam melakukan perbuatan apapun terutama dalam menagih hutang para debt collector harus dilakukan dengan cara-cara yang dibenarkan oleh Hukum kebiasaan dan peraturan perundang-undangan.  Bila tidak dilakukan dengan cara-cara yang dibenarkan oleh Undang-undang maka debt collector dapat dijerat salah satu pasal atau bahkan semuanya tergantung tingkat pelanggaran serta akibat yang ditimbulkan. 

Penulis

Ir. Yos Winerdi. DFE. SH. M.H (CAND)

Pengacara, Advocat dan Konsultan Hukum

Kantor Hukum Lawyer Integrated Solution (L.I.S)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun