Mohon tunggu...
YOSUA YANUAR SATRIYO
YOSUA YANUAR SATRIYO Mohon Tunggu... Insinyur - Environmental Engineering, Oil and Gas Sector

Sains, Teknologi, Geopolitik, Sejarah, Sastra, Ekonomi, Olahraga, Pengembangan Diri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sengketa dan Tantangan Laut China Selatan Terhadap Kedaulatan Republik Indonesia

1 Juni 2024   00:07 Diperbarui: 1 Juni 2024   00:35 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

 

Jurnal Assessing impacts to maritime shipping from marine chokepoint closures, Lincoln F. Pratson 
Jurnal Assessing impacts to maritime shipping from marine chokepoint closures, Lincoln F. Pratson 

 

Dari gambar terlihat beberap chokepoints diantaranya: Terusan Panama, Selat Gibraltar, Selat Bosporus, Terusan Suez, Selat Hormus, Selat Malaka, dll. Laut China Selatan juga merupakan Chokepoints (dilambangkan huruf L). Keberadaan Laut China Selatan sangat krusial bagi global security. Jika bisa "menguasai" wilayah perairan Laut China Selatan, maka dapat secara signifikan mempengaruhi perekonomian global. Tiongkok sebagai negara yang dekat dengan area ini dengan klaim sepihaknya sebagai pemilik hampir seluruh area Laut China Selatan, membangun hegemoninya sebagai superpower dunia dengan berupaya "menguasai" Laut China Selatan. Oleh karena itu, konflik terkait klaim wilayah Laut Cina Selatan (LCS) perlu dipandang sebagai bagian dari pergulatan geopolitik besar antara kekuatan blok barat & sekutunya, dengan kekuatan blok timur (Tiongkok).

 

VOLUME PERDAGANGAN ASEAN-US VS ASEAN-TIONGKOK

Perdagangan antara ASEAN dengan negara-negara anggota blok barat & Eropa meningkat lebih dari tiga kali lipat antara tahun 2000 sampai tahun 2022, dari $110,5 miliar menjadi $342,3 miliar. Demikian pula, perdagangan ASEAN dengan Amerika Serikat melonjak dari $135,1 miliar menjadi $452,2 miliar. Ekspor ASEAN ke Amerika Serikat hampir empat kali lipat dari $87,9 miliar menjadi $356,7 miliar dalam periode yang sama.

Pada saat yang sama, perdagangan antara ASEAN dan Tiongkok mencapai $975,3 miliar pada tahun 2022, meningkat 24 kali lipat dibanding tahun 2000. Ekspor negara-negara ASEAN ke China meningkat sebanyak 18 kali lipat selama periode ini, dari $22,2 miliar menjadi $408,1 miliar. Dari data ini dapat disimpulkan bahwa "by volume", capital flow perdangangan dan ekspor-impor antara ASEAN-Tiongkok jauh melampaui nilai perdagangan ASEAN dengan Amerika Serikat.

Sekitar kisaran $3,37 triliun atau 21% dari total perdagangan global melintasi Laut China Selatan pada tahun 2010- 2016, menurut United Nations Conference on Trade and Development (https://www.cnbc.com/2022/11/18/five-countries-other-than-china-most-dependent-on-the-south-china-sea.html)

Sekitar 64% maritime trade Tiongkok (data tahun 2016), melewati/melalui Laut China Selatan. Dan sebanyak 42% maritime trade Jepang melewati LCS ini.  (https://chinapower.csis.org/much-trade-transits-south-china-sea/#:~:text=Writings%20on%20the%20South%20China,in%20world%20trade%20over%20the)

Grafik berikut menunjukkan ketergantungan Tiongkok atas LCS. Grafik menunjukkan volume perdagangan laut (maritime trade) yang sangat besar lewat LCS, melebihi negara-negara lain di kawasan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun