Mohon tunggu...
Yossie Fadlila Susanti
Yossie Fadlila Susanti Mohon Tunggu... Guru - Pendidik PAUD

Travelling susur tempat bersejarah seperti candi-candi peninggalan nenek moyang, bangunan kuno, dan mengulik sejarahnya adalah hal yang sangat saya sukai disamping profesi sebagai pendidik anak usia dini.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pesona Wisata Dusun Sumurup, Desa Asinan Bawen

27 Juni 2023   20:57 Diperbarui: 27 Juni 2023   21:45 816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            "Bu, pecelnya 2 bungkus, mendoan dan tahu isinya 5, dan dua bungkus teh panas nggih," pintaku kepada Ibu pemilik warung yang sudah hafal dengan kami. Menu gablok  pecel dengan sayuran genjer dan beberapa gorengan, cukup murah, meriah dan  mengenyangkan untuk sarapan pagi, bagi saya dan suami. Ternyata, kami harus menunggu antrian dilayani Ibu pemilik warung pecel yang cukup ramai saat itu, karena sebagian para pemancing juga membeli bekal makanan untuk mereka santap sambil memancing nanti.      

            Dusun Sumurup,  merupakan salah satu surga bagi mereka yang hobi memancing. Para pemancing tidak hanya datang dari sekitar Ambarawa saja, namun dari berbagai wilayah bahkan dari kota  Salatiga, Semarang, Magelang, Kendal, bahkan Jogjakarta! Hanya untuk sekedar menyalurkan kegemaran dan menikmati hobi mereka memancing. Ada yang datang sendiri, pernah  juga ada yang datang berombongan sampai  3 mobil penuh bersama keluarga. Selain memancing, mungkin mereka memanfaatkan waktu untuk piknik bersama keluarga.

Sumber Ilustrasi: Dokumen Pribadi
Sumber Ilustrasi: Dokumen Pribadi

            Karena sering berjalan-jalan di situ, saya dan suami jadi tahu tentang  perlengkapan memancing mereka. Tak jarang kami mengobrol dengan mereka sambil duduk di tepi rawa, sambil menunggu umpan mereka dimakan oleh ikan.  Mulai dari pakaian khusus lengkap dengan topi sebagai penahan panas, kacamata gelap khusus untuk memancing, joran atau alat pancing, lumut, cacing dan udang kecil sebagai umpan, ember tempat wadah ikan hasil pancingan dan tak lupa bekal makan dan minum yang sudah mereka siapkan sebelumnya.

            "Saking pundi Mas?" tanya suamiku kepada seseorang yang sedang asyik menunggui umpannya disambar ikan.

            "Magelang Pak," jawabnya sopan.

            "Saking griyo jam pinten wau?" lanjut suamiku penasaran.

            "Bibar subuh wau, Pak,"

            "Oh, piyambakan?"

            "Enggih, Pak, namung kangge refreshing kemawon, sak sampunipun nyambut damel wonten pabrik, Pak," lanjut mas-mas yang usianya sekira 23-25 tahun.

            Sebuah percakapan sederhana yang sering dilontarkan suamiku, saat bertemu dengan para pemancing yang bertemu dengan kami, saat kami berjalan menyusuri rel kereta api di tepian rawa.

            Pernah suatu ketika, kami bertemu dengan pemancing yang berhasil mendapatkan seekor ikan gabus yang berukuran cukup besar, sebesar lengan orang dewasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun