Mohon tunggu...
Yossie Fadlila Susanti
Yossie Fadlila Susanti Mohon Tunggu... Guru - Pendidik PAUD

Travelling susur tempat bersejarah seperti candi-candi peninggalan nenek moyang, bangunan kuno, dan mengulik sejarahnya adalah hal yang sangat saya sukai disamping profesi sebagai pendidik anak usia dini.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lebaran ala Si Gembul Mamad

4 Mei 2023   05:57 Diperbarui: 4 Mei 2023   11:07 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Sumber gambar : nu.or.id

            Nyaris semua masyarakat yang dikunjungi dengan ramah menawarkan menu ini, selain jajanan khas yang lain. Ini adalah salah satu bentuk keramahtamahan bangsa Indonesia dan salah satu ajaran dalam Islam, untuk memuliakan tamu dengan menyuguhkan hidangan terbaik mereka. Ada kalanya anak-anak santri menolak dengan halus tawaran warga yang mereka kunjungi, karena mereka ingat pesan Maryam untuk tidak berlebihan makan. Tapi tidak dengan si Gembul Mamad. Ia tetap menyantap apapun yang dihidangkan di hadapannya tanpa memperhitungkan kondisi perutnya yang sebetulnya sudah terlalu penuh.

            Setelah hampir semua warga mereka kunjungi, Mamad tiba-tiba berhenti, tangannya memegangi perutnya. Wajahnya pucat pasi, keringat mengalir dari dahinya.

            "Bu Ustadz ... eemm ... bo .. mm ... boleh saya pulang duluan?" ucap Mamad tiba-tiba dengan wajah pucat pasi.

            "Ada apa Mad? Kamu sakit?" Tinggal sebentar lagi acara kita ujung-ujung selesai hlo ...," kata Maryam pelan.

            "Pe .. peerruut sayaa ... sakiiit Buuu ....., " Mamad sudah tak bisa menahan lagi perutnya. Rasa mulas yang tiba-tiba datang membuatnya lari secepat kilat ke rumahnya berbarengan dengan itu tiba-tiba terdengar suara yang tak asing diikuti oleh bau yang luar biasa menusuk hidung. Broott ... broot .... brroottt .......!!! Sontak teman-temannya  menutup hidung sambil tertawa melihat Si Gembul Mamad lari dengan memegangi perutnya.

            "Mamad ... Mamad ... ," Maryam hanya bisa menggelengkan kepala dan ikut tertawa menyaksikan santrinya yang satu ini.

~ Yfs ~

Ambarawa, Lebaran #1  (April 2023)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun