"Iya, itu Ibu sudah menyiapkan di meja makan, ya sudah sana makan dulu sebelum pergi ke lapangan, walaupun kata Nabi kita disunnahkan mengisi perut kita dengan beberapa butir kurma saja," ujar Yu Markonah.  Â
Usai makan dengan lahap Mamad bergegas memakai sandalnya dan berlari keluar rumah,
      "Le .... salim ibu dulu to, ini pecinya ketinggalan hlo ....!! Ibunya berteriak memanggil Mamad sambil membawa peci hitam Mamad yang tadi masih tergeletak di atas meja ruang tamu.
      Jejeran stoples berisi makanan khas tradisional sudah siap di atas meja ruang tamu Yu Markonah. Ada rengginang, kembang goyang, madu mongso, opak gambir, unthuk cacing, grubi dan keciput. Mamad kembali masuk rumah untuk mengambil peci dari tangan ibu dan salim.
      "Assalamu'alaikum ...," ucapnya sambil menyambar sebuah rengginang dari stoplesnya dan berlari keluar rumah. Melihat hal itu, ibunya hanya bisa tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.
      Ustad Anwar, selaku ketua Takmir Masjid At Taqwa sudah memberitahukan melalui pengeras suara, bahwa shalat Ied, akan dimulai sebentar lagi. Sebelum shalat dimulai, Ustadz Rustam membacakan tata tertib dan urutan shalat sembari mengingatkan kepada seluruh warga tentang tata cara shalat Ied.
      Shalat Ied berjalan dengan lancar. Dalam khotbahnya Ustad Rustam memberikan tausyiah yang intinya bahwa merayakan lebaran dengan dengan berlebih-lebihan baik dalam makanan (tabdzir).
"Ya ban dama khu znatakum 'inda kulli masjidiw wa kul wasyrab wa l tusrif, innah l yuibbul-musrifn."
      "Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan,"
Dan tidak berlebih-lebihan dalam berpakaian.
       "Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan (bertingkah laku) seperti orang-orang jahiliah dahulu, dan laksanakanlah salat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya,"