"Kebetulan hari ini hari Jumat, anak-anak pulang lebih awal," lanjut Maryam.
      Saat mereka sedang makan sahur, tiba-tiba hape Maryam berbunyi. Maryam segera berjalan masuk ke kamarnya untuk mengambil hapenya. Ia berharap Mas Tarjo-lah yang menelepon. Ia sudah kangen mendengar suara suaminya.
      "Assalamu'alaikum," terdengar suara Mas Tarjo di seberang sana.
      "Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh, Mas, apa kabar? Sehat? Aku kangen Mas. Kenapa lama ndak telepon?" jawab Maryam tak sabar.
       "Alhamdulillah sehat Dik, sebenarnya Mas mau telepon tadi malam, tapi takut mengganggu istirahat Dik May," sahut Mas Tarjo.
        Lalu keduanya terlibat pembicaraan yang cukup panjang, rasa kangen yang meluap-luap karena  lama tidak bertemu membuat Maryam tak ingin buru-buru menutup teleponnya.  Â
       "Alhamdulillah ada sedikit rejeki, hari ini aku segera transfer ke rekening Dik May ya, semoga Zahra cepat sehat, jaga kesehatan juga ya sayang, sudah sana lanjutkan makan sahurnya, nanti keburu imsak hlo," lanjut Mas Tarjo panjang lebar.
      "Alhamdulillah, iya Mas, Mas juga jaga kesehatan ya, kami di sini selalu berdoa untuk Mas," ucap Maryam.
       Tak berapa lama terdengar suara penanda bahwa telah masuk waktu imsak. Alhamdulillah listrik kembali menyala.Â
       Setelah menutup telepon, Maryam bergegas membereskan peralatan makannya. Lalu bersiap shalat subuh bersama Simbok.
      "Alhamdulillah, hari ini aku bisa beli susu untuk Zahra," gumamnya.