Syifa sudah berdandan rapi. Baju gamis warna pink kesukaannya dengan kerudung motif bunga-bunda kecil makin menambah serasi penampilan Syifa. Tas ransel bergambar Swan Princes pun sudah berada di punggungnya. Syifa berjalan ke luar kamar dan menuju ke rak sepatu. Sepatu canvas polos juga berwarna pink segera diambilnya.
Sejak pagi“Ibu, kaos kakiku dimana ya?” tanya Syifa kepada Ibunya yang tengah mencuci sejumlah peralatan makan bekas sahur tadi pagi.
“Coba cari di laci almari Syifa, yang bagian bawah, Nak,” jawab Ibu sambil melanjutkan pekerjaannya.
Syifa memang anak yang mandiri, meski usianya baru 6 tahun. Ia masih duduk di kelas TK yang letaknya tidak begitu jauh dari rumahnya.
Program Pesantren Ramadan masih berlangsung di sekolah Syifa. Hari ini sekolah akan pulang lebih awal.
“Jangan lupa bawa uang infaq dan mukena Cah ayu,” ucap Ibu mengingatkan.
“Oh, iya bu, hampir lupa,” jawab Syifa sambil kembali ke kamarnya. Sebuah tas mungil berisi mukena warna pink segera dimasukkannya ke dalam tas. Uang infaq sudah berada di saku gamisnya. Syifa berjalan menghampiri Ibunya di dapur.
“Bu, Syifa berangkat ke sekolah ya. Assalamu'alaikum,” kata Syifa sambil mencium tangan Ibu.
“Wa’alaikumsalam, sekolah yang pinter ya Cah ayu,” ucap Ibu sambil mencium kening putri kecilnya.
“Adik, ayo ... Kakak sudah hampir terlambat nih,” kata Amalia setengah berteriak.
“Kakak, ndak boleh seperti itu dong sama Adik,” ucap Ayah menasihati putri sulungnya.