Semoga saja nanti aku akan mendapatkan barang dan botot yang banyak dari kedua truk itu.
Perutku rasanya semakin sakit. Aku sudah tak tahan lagi. Ku coba untuk bangkit berdiri, lalu byurrr...
Cairan yang seperti pipis keluar lagi hingga membuat rok panjang yang kupakai basah kuyup.
Rasanya aku akan buang air besar. Segera aku membuka celana dalamku yang sudah basah, lalu berjongkok. Ku edan dengan sekuat tenaga. Rasanya sangat sulit untuk dikeluarkan.
Kucoba lagi mengedan hingga berkali-kali, lalu tiba-tiba
"Blubbbb..." seonggok daging keluar meluncur dari kemaluanku. Dan itu adalah bayi. Ternyata aku melahirkan, bukan mau buang air besar.
Rasa sakit yang tadi kurasa lenyap begitu saja. Rasa lega kini menjalar diseluruh tubuhku.
"Oaaakkk... oakkk..oakk.."
Bayiku menangis kencang. Badannya bergetar. Mungkin dia kedinginan.
Segera kubersihkan dia dengan kain yang ku dapat dari hasil mulung tadi. Aku mendapat sehelai kain gendong yang sudah koyak pagi tadi saat truk pertama datang. Ada juga beberapa potong baju dan celana yang masih bisa ku pakai meskipun terdapat beberapa sobekan. Tak masalah bagiku. Yang penting masih bisa menutupi tubuhku.
Kubalut bayiku dengan sehelai kain gendong lusuh. Sepertinya dia sudah nyaman.