Kajian literatur :
- Mumu*), dkk. (2019). Hubungan Kualitas Kerja Sama Sekolah Dan Orang Tua Dengan Intensitas Usaha Belajar Siswa. Universitas Siliwangi.
- Keterlibatan orang tua dalam pendidikan dapat diidentifikasi dalam beberapa pola yang berbeda seperti kerjasama antara orang tua dan anaknya, kegiatan berbasis sekolah (misalnya, menghadiri acara sekolah), atau komunikasi orang tua-guru, serta pemantauan perilaku anak-anak diluar sekolah. Keterlibatan orang tua juga dapat dikaitkan dengan indikator lain seperti keberhasilan sekolah, tingkat repetisi (mengulang kelas) yang rendah, tingkat drop-out yang lebih rendah tingkat, tingkat kelulusan dan ketepatan waktu studi yang tinggi, serta tingkat partisipasi dalam program pendidikan lanjut yang lebih tinggi. Barnard (2004).
Mirzon Daheri. (2019). Pendidikan Akhlak: Relasi Antara Sekolah Dengan Keluarga. At-Turats Jurnal Pemikiran Pendidikan Islam. Institut Agama Islam Negeri (Iain) Curup, Bengkulu
Usaha membangun persamaan persepsi dan memahami tujuan pendidikan di sekolah dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan mengadakan pertemuan antara orang tua dan sekolah secara berkala. Usaha membangun persamaan persepsi dan memahami tujuan pendidikan di sekolah dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan mengadakan pertemuan antara orang tua dan sekolah secara berkala.
Sumber Wawancara dengan Guru/Kepala Sekolah/ Pengawas Sekolah/Rekan Sejawat di Sekolah:
Â
- Balo Siregar, S.Ag.,M.Ag. Â Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam di STAI AL-AZHAR Pekanbaru.
- Hubungan antara guru dan orang tua di sekolah sangat penting untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung perkembangan anak. Kerjasama yang baik antara guru dan orang tua dapat memberikan dampak positif pada prestasi akademis dan perkembangan sosial-emosional anak. Berikut adalah beberapa aspek yang penting dalam hubungan ini:
- Komunikasi Terbuka:
- Guru dan orang tua perlu berkomunikasi secara terbuka dan jujur tentang perkembangan anak. Informasi mengenai progres akademis, perilaku, dan kebutuhan khusus anak sebaiknya dapat dibagikan dengan transparan.
- Rapat Orang Tua-Guru (ROG):
- ROG merupakan forum penting untuk berbicara langsung tentang perkembangan anak. Ini memberikan kesempatan bagi orang tua dan guru untuk bertukar informasi, mengatasi masalah, dan merencanakan tindakan bersama.
- Pemberian Umpan Balik Positif:
- Guru dapat memberikan umpan balik positif kepada orang tua mengenai pencapaian dan partisipasi anak di sekolah. Sebaliknya, orang tua juga dapat memberikan umpan balik kepada guru mengenai pengalaman anak di rumah yang mungkin mempengaruhi kehidupan sekolah.
- Keterlibatan Orang Tua dalam Pembelajaran:
- Involvement orang tua dalam proses pembelajaran anak sangat penting. Guru dapat memberikan saran dan dukungan untuk melibatkan orang tua dalam kegiatan pembelajaran di rumah.
- Koordinasi dalam Penanganan Masalah:
- Jika ada masalah atau tantangan yang dihadapi anak, guru dan orang tua perlu bekerja sama untuk menemukan solusi yang terbaik. Kolaborasi dalam mengatasi masalah akan lebih efektif daripada bekerja secara terpisah.
- Partisipasi dalam Kegiatan Sekolah:
- Orang tua diundang untuk berpartisipasi dalam kegiatan sekolah, seperti acara olahraga, pementasan teater, dan acara komunitas. Ini menciptakan ikatan yang lebih kuat antara sekolah dan keluarga.
- Membangun Kepercayaan:
- Hubungan yang kuat dan saling percaya antara guru dan orang tua merupakan kunci keberhasilan. Kepercayaan ini menciptakan lingkungan di mana anak merasa didukung baik di sekolah maupun di rumah.
- Pemahaman Terhadap Budaya dan Nilai Keluarga:
- Guru perlu memahami budaya dan nilai-nilai keluarga anak. Ini membantu dalam menyesuaikan pendekatan pengajaran dan memberikan dukungan yang sesuai.
- Memberikan Sumber Daya dan Dukungan:
- Guru dan orang tua dapat berbagi sumber daya dan memberikan dukungan satu sama lain. Misalnya, guru dapat memberikan informasi mengenai metode pembelajaran yang efektif, sementara orang tua dapat memberikan wawasan tentang kebutuhan khusus anak.
- Hubungan yang positif dan kolaboratif antara guru dan orang tua menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak secara menyeluruh. Ini juga membantu menciptakan fondasi yang kuat bagi anak untuk berhasil dalam pendidikan dan kehidupan sehari-hari.
- Dyan Martha, S. Pd. Guru di SMAN 14 Pekanbaru
Kurangnya kesadaran orang tua bahwa mendidik anak bukan hanya tugas guru namun tugas bersama antara orang tua dan guru. Harus ada persamaan konsep dalam memajukan anak.
Kemudian faktor kesibukan dan pekerjaan orang tua, biasanya orang tua yang bekerja juga sibuk dengan target pekerjaannya sehingga anaknya kurang perhatian dan kasih sayang. Â Ketika guru memberitahu kondisi anaknya mereka tidak cepat tanggap. Kemudian pola pendidikan berbeda membuat pola komunikasi orang tua dan guru juga berbeda
Dari kajian literatur dan hasil wawancara, maka relasi hubungan guru dengan orang tua yang kurang kondusif perlu adanya langkah-langkah berikut  :
- Pentingnya komunikasi antara guru dengan orang tua siswa
- Pentingnya kerja sama yang baik antara guru dan orang tua.
- Pentingnya guru dan orang tua melakukan pertemuan rutin/berkala
- Orang tua sebaiknya dilibatkan dalam pembelajaran, seperti: orang tua bisa memberi masukan/saran.
- Orang tua sebaiknya memberi dukungan terhadap kegiatan pembelajaran.
- Orang tua menganggap anak disekolah sepenuhnya tanggung jawab guru.
4
Guru belum maksimal dalam penerapan model pembelajaran yang inovatif
Kajian literatur :
- Hasbullah. (2009). Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan edisi revisi. PT RajaGrafindo Persada.
- Tujuan utama inovasi adalah berusaha meningkatkan kemampuan, yakni: kemampuan dari sumber tenaga, uang, sarana dan prasarana, termasuk srtuktur dan prosedur organisasi. Jadi keseluruhan sistem perlu ditingkatkan agar semua tujuan yang telah direncanakan dapat dicapai dengan sebaik-baiknya.Â
- Imamora, Edison. (2019). Perkembangan Inovatif Pembelajaran Seni Budaya Era Digital. Digital Repository. Universitas Negeri Medan. Digital Repository. Universitas Negeri Medan.
Dalam penelitian ini mengatakan bahwa pengembangan dan pemanfaatan kebudayaan berbasis teknologi informasi/ digitalisasi merupakan hal yang sangat penting untuk dibangkitkan kembali dalam rangka pelestarian, pemeliharaan dan pengembangan nilai-nilai budaya sebagai identitas diri dan kekayaan bangsa Indonesia.