Seperti diketahui, seiring meningkatnya kesadaran kolektif soal orientasi berkelanjutan, menyusul adanya ancaman dampak perubahan iklim, banyak sektor, termasuk pariwisata, yang mulai serius mencanangkan sifat berkelanjutan.Â
Dalam artian, manfaat yang berusaha dioptimalkan bukan hanya dari segi profit jangka pendek, tapi manfaat jangka panjang, termasuk kelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat setempat, khususnya di sekitar area tempat wisata.
Dalam konteks pariwisata di Indonesia, orientasi berkelanjutan, khususnya dalam hal pelestarian lingkungan, pemberdayaan masyarakat, dan pelestarian budaya, telah menjadi satu urgensi.
Dengan banyaknya potensi wisata alam di Indonesia, yang berpotensi terdampak perubahan iklim, ditambah tren pergeseran perilaku masyarakat akibat modernitas, mengoptimalkan potensi pariwisata tanpa merusak, menjadi satu hal yang perlu diedukasi. Dengan harapan, langkah ini bisa menghadirkan satu budaya positif di masa depan.Â
Maka, ketika Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bersama Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan pihak-pihak terkait, melakukan peluncuran program Gerakan Wisata Bersih (GWB) di Pantai Parangtritis, Yogyakarta, Rabu (23/1) lalu, menjadi satu langkah positif yang layak diapresiasi.Â
Selain karena tetap konsisten berkomitmen pada Sapta Pesona, ada pendekatan partisipatif yang juga konsisten diupayakan, lewat kolaborasi lintas sektor. Dimana, pemerintah, masyarakat dan sektor swasta sama-sama berperan aktif meningkatkan daya saing sektor pariwisata.Â
Jika upaya seperti ini bisa diterapkan secara berkelanjutan, dan berjalan dalam berbagai wilayah di Indonesia, rasanya jargon "Wonderful Indonesia" bisa menjadi satu realitas. Bukan hanya karena potensi manfaat jangka pendek yang bisa dihasilkan, tapi karena alam, manusia dan budaya Indonesia dapat bersinergi menjadi satu harmoni yang indah, ditengah pelbagai dinamika khas era modern.Â
Referensi buku:
Harijono, Try (2023). Beyond Borders: Menjaga Sapta Pesona, Menembus Pergaulan Antarbangsa. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI