Maklum, meski moncer di klub, Dinho kurang bersinar di Piala Dunia 2006, dengan Timnas Brasil tersingkir di perempatfinal. Eto'o bahkan harus puas jadi penonton, karena Timnas Kamerun gagal lolos kualifikasi.
Jadi, aneh jika klub ibukota Spanyol itu malah mengingkari teladan mereka sendiri, hanya demi satu gengsi dan kebanggaan "sapu bersih podium" Ballon D'Or. Apa yang dilakukan rival bebuyutan Barcelona ini justru rawan menjadi contoh buruk di masa depan, karena seolah "menegaskan", praktik standar ganda itu halal dilakukan.Â
Ironis.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H