Hasilnya, meski berhasil meraih Piala FA, performa inkonsisten tim di Liga Inggris membuat sang pelatih didepak. Sebuah nasib apes yang (sejauh ini) belum dialami Erik Ten Hag, berkat kesuksesan meraih trofi piala domestik selama dua tahun masa tugasnya.
Di luar urusan komposisi pemain dan staf pelatih, Ten Hag juga meniru pendekatan Van Gaal dalam mengorbitkan pemain muda. Van Gaal mampu mengorbitkan Marcus Rashford, sementara Ten Hag sudah mengorbitkan Alejandro Garnacho dan Kobie Mainoo.
Dengan hadirnya INEOS di manajemen klub, dan perpanjangan kontrak yang diterimanya, eks pelatih Go Ahead Eagles ini punya kesempatan lain untuk meraih prestasi lebih jauh. Tapi, dengan previlese merombak tim dan belanja pemain yang dimilikinya, tekanan yang ada akan semakin berat.
Kalau ide meng-Ajax-kan The Red Devils kembali gagal menghadirkan performa konsisten di musim 2024-2025, mungkin Ten Hag tak akan punya kesempatan ketiga di Manchester, karena levelnya memang sudah mentok.
Tapi, kalau versi KW Ajax Amsterdam sukses di United, sepertinya inilah solusi dan oasis di tengah turbulensi pasca-Ferguson.
Mungkinkah?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H