Di sisi lain, transfer Hojlund dan performa awalnya di Manchester United menjadi satu contoh aktual dari buruknya efek samping sebuah hype, ditambah gilanya standar harga transfer pemain era kekinian, karena bisa membuat seorang pemain bertalenta masih "mentah" berharga sangat mahal layaknya pemain bintang yang sudah jadi.
Inilah yang membuatnya terlihat seperti spekulasi. Kalau hype itu terbukti tepat, harga mahal akan terasa wajar, tapi kalau salah, ini adalah sebentuk investasi bodong.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!