Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Setelah Piala Indonesia Kembali Vakum

29 Agustus 2022   14:07 Diperbarui: 29 Agustus 2022   14:14 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seharusnya,  keberadaan turnamen antardivisi seperti Piala Indonesia bisa dimanfaatkan PSSI, untuk menunjukkan bahwa mereka juga punya perhatian sama baiknya pada setiap klub di tiap divisi, sekaligus membuktikan mereka memang serius ingin memajukan sepak bola nasional.

Padahal, keberadaan turnamen ini akan bisa membantu menambah skor nilai kompetisi nasional di mata AFC alias Konfederasi Sepakbola Asia. Dari segi gengsi, seharusnya Piala Indonesia tak kalah dengan liga, karena tim juaranya akan lolos ke kompetisi antarklub Asia, seperti halnya juara Liga 1.

Seperti diketahui, selain liga dan prestasi klub di turnamen tingkat Asia, keberadaan piala domestik juga jadi satu parameter penilaian. Jika parameter penilaiannya tidak lengkap, akan sulit untuk mendapat nilai tinggi,  apalagi menaikkan peringkat liga.

Ini baru soal kompetisi, belum hal-hal lain seperti pembinaan pemain muda, aspek olahraga (sporting), kualitas infrastruktur, atau kualitas perwasitan.

Praktis, satu-satunya alasan yang bisa dipahami dari batalnya penyelenggaraan Piala Indonesia musim ini adalah, PSSI sudah pusing karena kompetisi liga saja sudah menciptakan banyak masalah. Mulai dari oknum suporter yang main flare di stadion, lapangan yang banjir saat hujan deras, dan aksi anarkis oknum suporter yang cenderung merusak.

Tapi, jika PSSI memang ingin serius memajukan sepak bola nasional, seharusnya mereka bisa lebih profesional lagi ke depannya. Dengan animo suporter yang selalu tinggi, rasanya konyol jika turnamen yang seharusnya ada jadi tidak ada, hanya karena tak ada sponsor.

Kalau turnamen pramusim dan liga saja bisa selalu dapat sponsor, kenapa piala domestik malah sepi sponsor?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun