Kegaduhan pun bisa diminimalkan sejak awal, dan penilaian negatif tentang etika berinternet orang Indonesia bisa terus berkurang.
Jadi, gap antara usia historis dan kebebasan berekspresi di Indonesia bisa dijembatani. Jangan sampai, image "bar-bar" melekat terlalu lama, kecuali jika itu adalah "bar-bar" dalam arti positif.
Memang, dalam beberapa kesempatan, celoteh pedas dan kecepatan jempol warganet kita memang bisa jadi alat kontrol yang oke. Tapi, supaya manfaat yang dihasilkan bisa lebih luas dan konsisten, potensi ini perlu dibekali dan diarahkan, supaya bisa lebih efektif.
Kebebasan berpendapat di era kemajuan teknologi memang satu anugerah. Tapi, jika kebebasan itu tidak terkendali, bahkan sampai memicu perpecahan, ini adalah sebuah bencana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H