Segera setelah terdegradasi, Si Burung Kenari mampu menjadi juara lagi di Championship Division musim 2020/2021. Kali ini, Teemu Pukki kembali menjadi ujung tombak, dengan mencetak 26 gol.
Tapi, Emiliano Buendia muncul sebagai pemain terbaik kompetisi, berkat 15 gol dan 16 assist-nya. Performa ini membawanya dipanggil Timnas Argentina dan pindah ke Aston Villa di musim panas 2021.
Sebagai gantinya, Farke memang memboyong Milot Rashica dari Werder Bremen. Kebetulan, pemain kelahiran tahun 1996 ini memang tampil cukup baik di Bundesliga.
Tapi, meski menjadi satu pemain kunci tim, pemain asal Kosovo ini masih belum mampu mengisi peran Emiliano Buendia. Dari 23 penampilan, baru satu gol yang dicetaknya.
Rupanya, ini membuat performa lini depan tim ikut seret gol. Teemu Pukki memang masih diandalkan dan mampu mencetak 8 gol, tapi penyerang Timnas Finlandia ini tampak kesulitan.
Di lini belakang, meski sudah meminjam Ozan Kabak, yang di paruh musim lalu bermain di Liverpool, kebocoran lini belakang tampaknya menjadi masalah lain yang muncul.
Di sembilan laga awal, tak ada kemenangan yang diraih. Rekor kekalahan terbesar bahkan hadir di periode ini, saat Chelsea menang 7-0 di Stamford Bridge.
Kemenangan pertama baru didapat atas Brentford pada awal November 2021. Meski menang 2-1, pihak klub memilih berpisah dengan Daniel Farke, dan menggantinya dengan Dean Smith.
Di bawah komando eks pelatih Aston Villa ini, performa tim memang sedikit membaik. Mereka mampu lolos ke babak perdelapan final Piala FA dan mencatat 3 kemenangan dan 3 hasil imbang.
Tapi, situasinya sudah terlanjur berat. Mereka terlihat kalah kelas dengan tim-tim lain, baik saat bertahan maupun menyerang.
Di lini serang, hanya 18 gol yang mampu dicetak dari 29 pertandingan. Catatan gol terburuk di Liga Inggris musim ini. Di lini belakang, mereka kebobolan 63 gol. Catatan ini hanya kalah dari Leeds United (67 gol).