Tapi, pemain jebolan akademi Juventus ini lalu memilih banting setir ke Timnas Peru, yang merupakan negara asal ibunya. Boleh dibilang, kasus ini sedikit mirip Diego Costa, bedanya, Lapadula "pindah" berkat faktor garis keturunan dan lobi FPF (PSSI-nya Peru) atas rekomendasi pelatih Ricardo Gareca.
Seperti diketahui, Costa sempat membela Brasil di partai uji coba, sebelum akhirnya pindah ke Timnas Spanyol, negara tempat penyerang bengal ini menjalani sebagian besar karir bermainnya di Eropa.
Kembali ke Lapadula, pemain berayah orang Italia ini awalnya sempat dipanggil Timnas Peru di ajang Copa America Centenario (2016) tapi panggilan ini tidak digubrisnya, karena masih punya kesempatan bermain untuk Gli Azzurri.
Panggilan dari Timnas Peru baru diterimanya pada November 2020. Di momen inilah, sang penyerang mencatat debut, yakni kala turun sebagai pemain pengganti, tepatnya pada partai kualifikasi Piala Dunia 2022 zona CONMEBOL melawan Chile.
Lapadula juga ambil bagian, kala Blanquirroja menjadi semifinalis Copa America 2021. Di turnamen ini 3 gol dan 2 assist berhasil dicetaknya.
Torehan golnya di turnamen ini sama dengan yang dicatat Lautaro Martinez (Argentina). Mereka hanya kalah tipis dari Lionel Messi (Argentina) dan Luis Diaz (Kolombia), yang sama-sama keluar sebagai top skor dengan mencetak 4 gol.
Beralih ke Paraguay, negara tanpa pantai ini pernah diperkuat Lucas Barrios, yang lahir di Buenos Aires, Argentina. Eks pemain Borussia Dortmund ini memilih membela Paraguay, negara asal orangtuanya.
Bersama La Albirroja, Barrios ikut ambil bagian kala Justo Villar dkk mencapai perempatfinal Piala Dunia 2010 dan final Copa America 2011. Setelahnya, pemain berposisi penyerang ini tampil juga di Copa America 2015.
Jejak Barrios ini lalu diikuti Juan Iturbe, pemain sayap yang juga lahir di Buenos Aires, Argentina, dari orang tua berkebangsaan Paraguay. Di Timnas Paraguay, eks pemain sayap FC Porto dan AS Roma itu sempat ambil bagian di Copa America Centenario 2016.
Perpindahan Iturbe ini cukup unik, karena ia sempat membela La Albiceleste di tingkat junior. Dirinya bahkan sempat disebut-sebut sebagai penerus ideal Lionel Messi, karena kecepatan dan gocekannya yang istimewa.
Di negara tanpa pantai lainnya, yakni Bolivia, ada juga pemain blasteran dalam diri Marcelo Martins Moreno alias Marcelo Moreno. Meski lahir di Bolivia, pemain berposisi penyerang ini sempat membela Timnas junior Brasil, negara asal ayahnya.