Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

(Koteka6Tahun): Sebuah Cerita

30 Juli 2021   17:52 Diperbarui: 30 Juli 2021   23:01 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. KOTEKA Kompasiana

Sejak aktif menulis di Kompasiana pada akhir tahun 2016, saya bukan tipe Kompasianer yang benar-benar aktif berkomunitas. Maklum, kerja serabutan sambil rutin menulis masih menjadi fokus.

Kalaupun ada kerjasama, itu sempat dilakukan pada tahun 2018, bersama beberapa Kompasianer senior, yang sama-sama sering membuat artikel olahraga. Waktu itu, kami membuat blog patungan, tapi saya memutuskan tak lanjut terlibat, karena ada kesempatan kerja di Jakarta pada awal tahun 2019.

Sibuknya rutinitas kerja dan kerepotan karena jadi anak kost di Jakarta, sempat membuat saya keteteran. Apa boleh buat, intensitas menulis pun lumayan banyak berkurang, meski sebenarnya tak berhenti sama sekali, karena menulis adalah satu terapi stress yang ampuh dan hemat biaya.

Pertemuan saya dengan kelompok komunitas di Kompasiana baru dimulai, sejak syukuran Ulang Tahun Kompasiana ke 11 di Museum Bank Indonesia Jakarta, dan Kompasianival 2019 di bilangan Fatmawati Jakarta Selatan.

Saat itulah saya baru mulai berkenalan dengan kelompok komunitas di Kompasiana, dan bertemu langsung dengan sejumlah Kompasianer senior. Ternyata, ada banyak komunitas daerah dan hobi di sini.

Hanya saja, saya baru mulai aktif berkomunitas, sejak awal tahun 2021, atau tak lama setelah kembali ke Yogyakarta. Salah satu komunitas yang  sesekali saya ikuti adalah KOTEKA, alias Komunitas Traveler Kompasiana.

Komunitas satu ini cukup menarik perhatian, karena mereka rutin mengadakan diskusi daring tiap pekan. Saat diikuti, suasananya cukup menyenangkan, bahkan saya sempat mendapat kejutan berupa hadiah "give away".

Diskusi daring KOTEKA biasa menghadirkan obrolan ringan dan topik menarik yang cukup oke untuk ditulis. Misalnya, soal tulisan dan gambar di belakang truk, dengan wujud sangat beragam.

Ternyata, ini merupakan wujud ekspresi pemiliknya, lengkap dengan berbagai dinamika di dalamnya. Selengkapnya, saya tulis di sini.

Di lain kesempatan, KOTEKA juga sempat mengadakan "piknik virtual" ke Kedutaan Besar Republik Indonesia di Buenos Aires (Argentina) dan Havana (Kuba).

Di kedua kesempatan spesial ini, saya dan peserta lain sama-sama mendapat informasi, soal bagaimana kondisi aktual dan sedikit gambaran tentang kedua negara tersebut, tanpa harus nonton berita di televisi.

Obrolan di kedua kesempatan ini sama-sama cair. Saking cairnya waktu serasa berlalu dengan cepat. Ini jadi satu hal menyenangkan, di tengah berjubelnya berita soal pandemi.

Kedua sesi diskusi daring ini, masing-masing saya jadikan satu tulisan di sini dan di sini. Sebelumnya, saya sempat dua kali mengikuti diskusi daring KOTEKA, tapi hanya menjadi penonton.

Penyebabnya, saya saat itu masih beradaptasi dengan durasi acara. Maklum, selama ini saya terbiasa dengan gaya diskusi offline, atau diskusi online dengan format live streaming di YouTube, seperti pada acara Blogshop, yang sempat diadakan Kompasiana tahun lalu.

Perbedaan ini membuat saya belajar mengikuti ritme secara langsung, dan membangun alternatif pendekatan berbeda saat menulis.

Jika biasanya saya langsung mengolah ide dan informasi ke dalam tulisan, lewat diskusi daring KOTEKA saya "dipaksa" untuk coba mengumpulkan kerangka gagasan, dan menyusunnya, sebelum akhirnya dirangkai menjadi satu tulisan.

Ibarat orang main bola, saya yang biasanya langsung menggiring dan menembak bola, diajak untuk terbiasa melakukan operan satu-dua, sebelum akhirnya menembak. Ini sangat membantu, karena membuat saya semakin adaptif.

Uniknya, dalam diskusi daring bersama KOTEKA, saya seperti diajak belajar menghadapi tantangan yang bertingkat. Sebagian sudah teratasi, sisanya masih jadi PR.

Setelah cukup lancar beradaptasi dengan durasi dan kecepatan pembicara, belakangan saya dihadapkan dengan kesulitan lain berupa suasana gaduh di rumah, karena ayah saya biasa me-"loud speaker"  smartphone nya saat sedang ibadah secara online.

Suasana gaduh ini cukup merusak konsentrasi, dan membuat ide yang siap diolah menjadi tulisan mendadak hilang. Seperti saat diskusi daring KOTEKA tentang Nusa Tenggara Timur, khususnya Pulau Timor beberapa waktu lalu.

Ditambah lagi, sinyal koneksi internet saat sedang mendadak putus, bisa membuat saya langsung keluar dari Zoom. Ini sebetulnya jarang sekali terjadi, tapi sekali terjadi, semua jadi kacau.

Kerangka gagasan yang sudah mulai terbangun langsung berantakan. Padahal, masalah gangguan konsentrasi sudah mulai bisa tertangani, walau akhirnya tetap ikut berantakan.

Jenis "kecelakaan" yang satu ini kebetulan sempat terjadi, saat KOTEKA mengadakan diskusi daring bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia di Helsinki (Finlandia).

Sedikit menjengkelkan. Untungnya, masalah itu justru menghasilkan ide tak sengaja, berupa tulisan ini. Sebuah pengalaman menulis yang tak biasa.

Partisipasi saya di sini mungkin baru seumur jagung, tapi saya melihat komunitas ini cukup adaptif di masa pandemi.

Di tahun keenamnya sebagai satu komunitas, KOTEKA terlihat semakin fleksibel, karena mampu menjangkau audiens di berbagai pulau dan benua, dengan memanfaatkan kemajuan teknologi.  

Berkat fleksibilitas ini juga, narasumber dari berbagai latar belakang dan lokasi bisa dijangkau. Jadi, bukan kejutan kalau KOTEKA rutin mengadakan diskusi daring tiap minggu. Mereka seperti punya banyak cadangan ide.

"Kagak ada matinye", kalau kata orang Betawi.

Entah kebetulan atau bukan, fleksibilitas inilah yang ternyata dapat mempertemukan semuanya, persis seperti lirik lagu "Dekat di Hati"-nya RAN.

Aku di sini dan kau di sana
Hanya berjumpa via suara

Namun ku selalu menunggu
Saat kita akan berjumpa

Meski kau kini jauh di sana
Kita memandang langit yang sama
Jauh di mata namun dekat di hati

Semoga, ini tetap terjaga, sekalipun nanti pandemi telah usai.

Selamat ulang tahun, KOTEKA.

Dok. Kompasiana
Dok. Kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun