Di kedua kesempatan spesial ini, saya dan peserta lain sama-sama mendapat informasi, soal bagaimana kondisi aktual dan sedikit gambaran tentang kedua negara tersebut, tanpa harus nonton berita di televisi.
Obrolan di kedua kesempatan ini sama-sama cair. Saking cairnya waktu serasa berlalu dengan cepat. Ini jadi satu hal menyenangkan, di tengah berjubelnya berita soal pandemi.
Kedua sesi diskusi daring ini, masing-masing saya jadikan satu tulisan di sini dan di sini. Sebelumnya, saya sempat dua kali mengikuti diskusi daring KOTEKA, tapi hanya menjadi penonton.
Penyebabnya, saya saat itu masih beradaptasi dengan durasi acara. Maklum, selama ini saya terbiasa dengan gaya diskusi offline, atau diskusi online dengan format live streaming di YouTube, seperti pada acara Blogshop, yang sempat diadakan Kompasiana tahun lalu.
Perbedaan ini membuat saya belajar mengikuti ritme secara langsung, dan membangun alternatif pendekatan berbeda saat menulis.
Jika biasanya saya langsung mengolah ide dan informasi ke dalam tulisan, lewat diskusi daring KOTEKA saya "dipaksa" untuk coba mengumpulkan kerangka gagasan, dan menyusunnya, sebelum akhirnya dirangkai menjadi satu tulisan.
Ibarat orang main bola, saya yang biasanya langsung menggiring dan menembak bola, diajak untuk terbiasa melakukan operan satu-dua, sebelum akhirnya menembak. Ini sangat membantu, karena membuat saya semakin adaptif.
Uniknya, dalam diskusi daring bersama KOTEKA, saya seperti diajak belajar menghadapi tantangan yang bertingkat. Sebagian sudah teratasi, sisanya masih jadi PR.
Setelah cukup lancar beradaptasi dengan durasi dan kecepatan pembicara, belakangan saya dihadapkan dengan kesulitan lain berupa suasana gaduh di rumah, karena ayah saya biasa me-"loud speaker" Â smartphone nya saat sedang ibadah secara online.
Suasana gaduh ini cukup merusak konsentrasi, dan membuat ide yang siap diolah menjadi tulisan mendadak hilang. Seperti saat diskusi daring KOTEKA tentang Nusa Tenggara Timur, khususnya Pulau Timor beberapa waktu lalu.
Ditambah lagi, sinyal koneksi internet saat sedang mendadak putus, bisa membuat saya langsung keluar dari Zoom. Ini sebetulnya jarang sekali terjadi, tapi sekali terjadi, semua jadi kacau.