Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Antara Puan Maharani, DPR, dan Baliho

25 Juli 2021   23:17 Diperbarui: 26 Juli 2021   01:35 928
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi, strategi pasang iklan di baliho rasanya sedikit mengherankan. Sudah terlalu banyak pejabat yang pakai strategi sama setiap lima tahun sekali.

Saking mainstream-nya, andai bisa protes, baliho se-Indonesia mungkin akan kompak memakai kaos "Why always me?" nya Mario Balotelli, Si Badung dari Italia.

Bukan apa-apa, pemilu dan Pilkada serentak masih tiga tahun lagi. Kalau kata orang, "Belanda masih jauh."

Berhubung Puan Maharani adalah seorang ketua lembaga sekelas DPR, kelasnya jelas beda dengan kontestan Pilkada serentak, atau pendatang baru yang baru pertama kali "nyalon" jadi penggede.

Kita tentu masih ingat, beberapa tahun lalu, pernah ada seorang taipan yang mencoba meramaikan kontestasi pilpres.

Partai baru sudah didirikan, baliho dipasang dimana-mana. Iklan mars partainya juga rutin ditayangkan, sampai bocah-bocah pada masa itu hapal di luar kepala.

Tak cukup sampai disitu, ikut main di sinetron populer juga dilakukan. Usaha yang luar biasa, tapi tak membawa hasil. Partai gagal lolos parlemen, pencapresan saat pilpres tak ada yang melirik.

Amsyong.

Tanpa latar belakang politik yang kuat, fenomena seperti sang taipan wajar terjadi. Namanya juga pendatang baru.

Ini jelas beda dengan Puan Maharani, sang pimpinan Rumah Kura-kura.

Soal latar belakangnya saja, semua sudah "too good to be true". Ibunya adalah presiden wanita pertama, dan pimpinan partai politik besar di negeri ini, sementara mendiang ayahnya pernah jadi ketua MPR dan "bapak negara".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun