Kau boleh tertawakan aku sepuasnya hari ini, karena aku akan menitipkan sebuah pesan, yang mungkin terdengar sedikit aneh, kepadamu.
Ini adalah sebuah pesan, untuk Dia, yang saat ini masih belum kuketahui siapa namanya, dan seperti apa parasnya. Dia yang kelak akan jadi teman hidup sekaligus teman hati.
Memang, untuk saat ini, kehidupan belum mempertemukan hati kami. Jadi, aku pun masih belum tahu, apakah dia atau aku yang tertarik duluan, yang pasti, kita akan terlihat seperti dua kutub magnet yang saling menarik.
Andai aku yang tertarik duluan, aku akan berterima kasih kepadanya, karena dia boleh menghadirkan lagi harapan, yang dulu pernah terkubur bersama serentetan kemalangan nasib dan cerita pahit.
Andai dia yang tertarik duluan, aku juga akan berterima kasih kepadanya, karena dia tidak melihat tubuh dan isi dompetku.
Entah apa yang dia lihat pertama nanti, yang pasti, dia akan terlihat seperti sesosok malaikat tanpa sayap buatku, karena punya mata batin yang bisa melihat sangat jauh ke dalam diriku, dan juga mengizinkanku melihat dirinya lebih jauh, seperti saat ia melihat diriku.
Pada awalnya, mungkin semua akan terasa canggung buatku, karena dia akan jadi yang pertama, dan aku mungkin bukan yang pertama baginya. Maafkan aku jika saat itu aku terlihat sangat bodoh, karena tak tahu harus bagaimana.
Seiring berjalannya waktu, rasa canggung ini akan pergi, dan digantikan dengan sedikit pertengkaran kecil, yang justru akan membuat kita semakin dekat.
Aku paham, kita punya kebiasaan dan nilai masing-masing, yang pada awalnya terlihat aneh, tapi akan membuat kita makin saling mengerti.
Kedengarannya kurang mengenakkan, tapi inilah satu proses, yang akan membuat kita punya ikatan batin yang sangat baik.