Begitupun dalam hal menulis. Jika tujuannya hanya uang dan popularitas, menulis adalah sebuah obsesi yang akan berakhir segera setelah semua diraih.
Tapi, jika tujuannya untuk "menemukan diri", berbagi, atau untuk hal-hal positif lainnya, menulis adalah sebuah perjalanan, untuk terus bertumbuh dan berproses sampai akhir hayat manusia, seperti halnya belajar.
Pada saatnya nanti, tulisan, terutama yang positif, akan menjadi satu peninggalan berharga bagi generasi selanjutnya. Jika gajah mati meninggalkan gading, maka manusia pergi meninggalkan tulisan.
Karena, "cogito ergo sum" (aku berpikir maka aku ada) takkan ada artinya, jika tak ditindaklanjuti menjadi "scribo ergo sum" (aku menulis maka aku ada).