Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Sepenggal Cerita di Sebuah Platform Menulis

12 September 2020   22:14 Diperbarui: 12 September 2020   22:25 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Kompas.com)

Alasannya sederhana, saya hanya menulis artikel, bukan skripsi atau tesis. Lagipula, judul yang tidak sama dengan isi adalah satu bentuk kebohongan.

Meski lambat, saya tetap bersyukur, karena dari monetisasi tulisan di sini, dan hadiah K-Rewards Kompasiana, saya mendapat cukup modal untuk berangkat merantau ke Jakarta setahun lalu.

Selain itu, saya juga pernah mendapat sedikit pengalaman menjengkelkan. Pada bulan Februari 2019 silam, saya mendapat informasi dari Pak Hendro Santoso, bahwa ada seorang penulis di platform 'anu' yang memplagiat tulisan bola saya di Kompasiana.

Setelah saya cek, ternyata bukan cuma tulisan saya, tapi juga Kompasianer lain di kanal bola, yang ternyata hasil plagiasi mentah-mentah dan dimonetisasinya waktu itu.

Alhasil, saya lalu melapor ke admin Kompasiana dan platform 'anu', supaya bisa segera ditindaklanjuti. Hasilnya, tak lama setelah admin Kompasiana mencuitkan Twit berikut di Twitter, masalah  inipun beres.

Jujur saja, meski sebenarnya lazim terjadi, kadang penyimpangan ini memang perlu "dikerasi", supaya tak jadi kebiasaan buruk.

Akan tak adil, jika tulisan yang awalnya dibuat untuk tujuan positif, seperti berekspresi, berbagi, atau berkreasi, justru disalahgunakan, hanya demi monetisasi. Kalau memang sumber hidupnya dari menulis, kenapa tidak membuat tulisan sendiri?

Mungkin, inilah kenapa minat literasi di Indonesia tergolong rendah. Mereka yang sebenarnya sudah punya minat menulis, kadang dipaksa patah hati, karena jadi korban plagiarisme.

Ironisnya, versi "tiruan" kadang bisa lebih populer dari aslinya. Ambyar.

Pada akhirnya, perjalanan saya di platform "anu" berakhir, tepatnya pada 10 September silam, saat platform 'anu' sudah tak bisa diakses lagi alias almarhum. Sebelumnya, platform ini sudah vakum sejak pandemi Corona di Indonesia merebak beberapa bulan silam.

Entah apa yang sebenarnya terjadi di sana. Satu hal yang pasti, pandemi Corona ternyata ikut berperan "menyeleksi" platform menulis; yang sehat pasti akan tetap bertahan, bahkan makin kuat, sedangkan yang tidak sehat akan tumbang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun