Bicara soal partai big match dengan atmosfer panas, Superclasico adalah salah satu contohnya. Pertandingan ini mempertemukan dua tim raksasa Argentina, yang sama-sama bermarkas di kota Buenos Aires (ibukota Argentina) yakni Boca Juniors dan River Plate.
Partai ini dikenal panas, karena kedua tim adalah dua tim tersukses di Liga Argentina. Di liga domestik, River meraih 36 gelar juara liga, berbanding 33 milik Boca. Di cup competition Boca meraih 12 gelar juara, berbanding 11 milik River.
Di level internasional, rivalitas kedua tim juga cukup terasa, dengan sama-sama pernah menjuarai Copa Libertadores (setara Liga Champions Eropa) dan Piala Dunia antarklub.
Hanya saja, di level ini Boca lebih "superior" dari River. Karena Boca berhasil meraih 6 gelar juara Copa Libertadores (berbanding 3 milik River) dan 2 gelar Piala Interkontinental/ Piala Dunia antarklub (berbanding 1 milik River).
Selebihnya, duel Superclasico dianggap sebagai sebuah representasi dari pertarungan antara dua kelompok kelas sosial berbeda, yakni kelas menengah ke atas (diwakili oleh River Plate) dan kelas menengah ke bawah (diwakili oleh Boca Juniors).
Boleh dibilang, duel Superclasico adalah partai klasik setara El Clasico, antara Real Madrid vs Barcelona di Spanyol, dengan atmosfer lebih panas, mengingat kedua tim sama-sama punya suporter garis keras, yang tak segan berbuat onar. Tak heran, partai ini kerap mendapat perhatian ekstra dari aparat keamanan.
Uniknya, meski sering tersaji di kompetisi domestik, duel Superclasico relatif jarang terjadi di ajang Copa Libertadores. Dalam sejarahnya, Boca dan River baru tiga kali bertemu di ajang Copa Libertadores, yakni pada tahun 2000, 2004, dan 2015.
Pada tahun 2000 keduanya bersua di babak delapan besar. Berlanjut pada 2004, keduanya bersua di semfinal. Terakhir, pada 2015, keduanya bertemu di babak 16 besar. Pada tahun 2000, Boca akhirnya keluar sebagai juara turnamen (dan Piala Interkontinental di tahun yang sama). Sementara, pada tahun 2015, giliran River yang menjadi juara (dan menjadi finalis Piala Dunia antarklub di tahun yang sama).
Tapi, di Copa Libertadores tahun 2018, tensi tinggi duel Superclasico akan menapak level baru. Karena, untuk pertama kalinya dalam sejarah, Boca dan River akan bertemu di final Copa Libertadores, yang akan berlangsung dalam dua leg.Â
Leg pertama dihelat tanggal 11 November 2018 (waktu Argentina) di Stadion La Bombonera (kandang Boca Juniors). Sementara itu, leg kedua dijadwalkan berlangsung di Stadion Monumental (markas River Plate) 24 November 2018.
Awalnya, duel klasik ini diantisipasi kedua klub, dengan sama-sama bersepakat untuk tidak menyertakan suporter tandang, untuk mencegah hal yang tak diinginkan. Kesepakatan ini berjalan lancar di leg pertama, saat Carlos Tevez dkk bermain imbang 2-2 dengan River. Tak ada gangguan apapun yang terjadi di La Bombonera, selain pemunduran jadwal selama sehari, akibat cuaca buruk.
Sayangnya, kondisi serupa tak terjadi, saat Boca gantian bertandang ke markas River. Karena, bus yang mengangkut para pemain dan ofisial tim Boca diserang suporter River. Akibatnya, beberapa pemain Boca luka-luka, dan leg kedua partai final pun batal digelar.
Menyikapi situasi ini, Boca dan River lalu berdiskusi dengan CONMEBOL (Konfederasi Sepakbola Amerika Selatan) di kota Asuncion (Paraguay), terkait langkah selanjutnya yang harus diambil, yakni berkaitan dengan tanggal dan lokasi alternatif. Karena, Estadio Monumental dianggap kurang kondusif, setelah insiden penyerangan itu terjadi.
Sebagai alternatif, CONMEBOL sendiri memutuskan, leg kedua final Copa Libertadores digelar di luar Argentina, dengan kota Asuncion (Paraguay), Doha (Qatar), Madrid (Spanyol), atau Genoa (Italia) sebagai pilihan lokasi. Tentunya, keputusan ini diambil karena faktor "situasi darurat" yang tak sengaja terjadi, bukan karena faktor komersial atau semacamnya.
Akhirnya, pada Kamis (29/11, waktu Asuncion), CONMEBOL memutuskan leg kedua final Copa Libertadores akan dihelat di Stadion Santiago Bernabeu (Madrid, Spanyol) pada 9 Desember waktu setempat.
Keputusan ini dicapai, setelah permohonan CONMEBOL untuk memindahkan venue Superclasico ke Bernabeu disetujui oleh Presiden FIFA, RFEF (PSSI-nya Spanyol) dan Florentino Perez (Presiden klub Real Madrid, selaku tim pemilik stadion).
Selain itu, CONMEBOL menghukum River Plate dengan denda sebesar 400 ribu dolar Amerika (sekitar Rp 5,6 miliar), plus hukuman bertanding tanpa penonton di dua laga kandang pada kompetisi level benua, akibat ulah anarkis oknum suporternya. Meski begitu, Boca berencana mengajukan banding ke CAS (badan arbitrase olahraga) supaya River dinyatakan kalah di final Copa Libertadores.Â
Tentu saja, ini adalah bagian dari rivalitas sengit kedua tim, terlepas dari kerugian yang Boca alami. Andai River berada di posisi yang sama dengan Boca saat ini, mereka pasti juga akan melakukan langkah serupa.
Terlepas dari segala masalah yang ada, secara tak sengaja, leg kedua final Copa Libertadores 2018 justru menjadi berkah buat partai Superclasico dan Copa Libertadores. Karena, untuk pertama kalinya dalam sejarah, final Copa Libertadores dimainkan di luar Amerika Selatan. Istimewanya, selain bertajuk final Copa Libertadores, partai ini sekaligus menyajikan duel big match bertajuk "Superclasico".
Boleh dibilang, ini menjadi momen "go international" buat Superclasico dan Copa Libertadores, sekaligus menjadi penutup bersejarah buat format lama final Copa Libertadores, yang biasa menggelar partai final dengan format kandang-tandang. Karena, mulai musim depan, final Copa Libertadores akan digelar sekali di tempat netral.
Menariknya, apa yang terjadi di partai Superclasico kali ini seolah membuktikan, di balik sebuah masalah, kadang muncul berkah tak terduga. Tapi, meski dipastikan akan bertensi tinggi seperti biasanya, semoga leg kedua final Copa Libertadores bertajuk Superclasico ini bisa berjalan dengan baik, dan menghasilkan pemenang yang memang layak memenangkan pertandingan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H