Mohon tunggu...
Yus R. Ismail
Yus R. Ismail Mohon Tunggu... -

Menulis buku, mengisi di media cetak, dan seorang blogger. Cerpen, puisi, dan bahasan lainnya tentang literasi bisa dibaca di http://dongengyusrismail.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Panen Ubi Madu

16 Agustus 2017   22:48 Diperbarui: 17 Agustus 2017   00:32 1131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen ini pernah dimuat majalah Bobo

Baru sekitar satu jam saja gunungan ubi sudah ada di mana-mana. Bik Uneh dan Bik Uti memisahkan ubi kecil dan besar. Mang Kardun dan Pak Ringko mewadahi ubi besar dengan karung. Lalu dipikulnya karung itu ke pinggir jalan. Kakek kadang membantu membalik tanah dengan cangkulnya. Papa kadang ikut mengumpulkan ubi. Tapi seringnya memotret dengan kamera.

"Yuk, kita membantu memilah ubi," kata Dindin.

Rakey dan Siti berlarian ke gunungan ubi.

"Bukan hanya besar dan kecil yang dipisah. Tapi ubi yang kena lanas juga dipisah," kata Dindin.

"Apaan lanas?" kata Rakey.

"Lanas itu hama. Ubi yang kena lanas bolong-bolong. Bila sudah kena lanas, ubinya tidak enak, pahang, pahit dan sengak rasanya."

Untungnya tidak banyak ubi yang kena lanas. Ubi yang kena lanas dibuang. Ubi yang kecil-kecil, seukuran ubi jari kaki, dibagi-bagi kepada yang membantu. Meski yang membantu sudah membawa ubi banyak, ubi kecil itu masih berkarung-karung. Kebun Kakek memang luas.

**

"Kalau mau ubi bakar, bikin tuh di bawah rumpun bambu," kata Kakek.

Rakey meraba kening dan lehernya. Keringat membuat bajunya basah. Topi terasa panas. Matahari memang sudah tinggi.

"Ayo, Key, kita bikin api unggun," kata Dindin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun