Istrinya tetap menampakkan senyum lembut, sama seperti tadi.
...
Melihat putrinya tak memunculkan ekspresi bahagia, hanya diam, Ia kembali mengalihkan pandangan ke putrinya.
“aufa kok gak gembira? Aufa kan suka pantai, bisa main air dan pasir” Ia sangat paham tempat favorit putrinya itu.
Namun, Anak usia 7 tahun itu tetap saja diam.
“ooh iya, ayah lupa” Ia mengingat sesuatu.
“setelah dari pantai, nanti Ayah memanggil tukang untuk mengecat dinding kamarmu”
…
Tiga Bulan lalu, Aufa meminta kepada ayahnya, agar dinding kamarnya dicat warna biru laut. Sebenarnya bukan hanya kamar Aufa yang belum dicat, semua dinding rumah belum ada yang dicat. Rumah itu baru selesai dibangun 5 bulan lalu, baru ditinggali 2 minggu kemudian. Sebelumnya, Mereka tinggal di rumah kontrakan, selama 8,5 tahun. Dalam waktu itu, Mereka nomaden, mencicipi 6 rumah kontrakan yang berbeda. Bukan tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan, tetapi selalu mencari rumah kontrakan yang lebih murah.
…
“Nanti kamar Aufa bukan cuma Ayah cat warna biru laut, akan Ayah beri gambar-gambar pantai” Ucapnya dengan wajah berbinar, berharap putrinya akan bahagia.