1. Â Hal pertama yang disarankan kepada para orang tua adalah perlunya meninjau kembali pengaturan privasi di semua jejaring sosial dan blog, dan di semua situs tempat Anda biasa berbagi atau pernah berbagi informasi sebelumnya.Â
2. Â Aturlah semua publikasi, foto, album menjadi pribadi.
3. Â Untuk anak-anak praremaja dan remaja, duduklah bersama mereka dan lihat foto-foto tersebut bersama-sama. Tanyakan apakah ada foto yang ingin mereka hapus. Hapus semua kiriman yang ingin mereka hapus segera. Untuk anak-anak yang lebih kecil, disarankan untuk menghapus semuanya. Namun jika itu tidak realistis, luangkan waktu untuk selalu meninjau kiriman Anda.
4. Â Sebaiknya menghapus unggahan yang berpotensi membahayakan, seperti foto telanjang atau sesuatu yang awalnya tampak lucu tetapi setelah dipikir-pikir lagi mungkin akan memalukan bagi anak, termasuk semua unggahan yang mencantumkan nama atau lokasi anak.
Bagaimana Cara Menghentikan Sharenting
Perlu diketahui bahwa sebagian besar situs media sosial dirancang untuk membuat orang ketagihan. Setiap jempol ke atas, hati, dan komentar yang didapatkan mengirimkan aliran dopamin ke otak dan menciptakan keinginan.Â
Seperti kecanduan lainnya, sosial media pun sangat sulit untuk menghentikan kebiasaan, tanpa benar-benar terputus. Maka cobalah untuk memindahkan aplikasi sosial dari layar berandamu.
Jika tidak berhasil, hapus saja.Â
Terakhir:
Semoga setelah mengetahui bahaya-bahaya atau risiko ini, sebagai orang tua kita stop memposting foto atau informasi tentang anak di sosial media. ***
Atambua: 25.01.2025
Sumber: