Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Orang Tua Mesti Tahu Bahaya Sharenting Anak di Media Sosial

25 Januari 2025   22:19 Diperbarui: 25 Januari 2025   22:19 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orang tua yang gemar mengunggah foto anak di media sosial (Klikdokter.com/Karin Wiradarma)

Beberapa anak telah melaporkan orangtua mereka atas pelanggaran identitas mereka. Sebagai contoh seorang wanita Austria berusia 18 tahun menggugat orangtuanya karena membagikan lebih dari 500 foto dirinya di Facebook tanpa persetujuannya.

Banyak anak melaporkan orang tuanya kepada pihak berwajib karena merasa malu, bahwa hak privasi mereka dilanggar, atau bahwa mereka telah dikhianati oleh aktivitas sharenting orang tua mereka. 

Hal itu terjadi ketika mereka online untuk pertama kalinya, biasanya saat berusia pra remaja atau remaja, untuk melihat seluruh kehidupan mereka telah diunggah oleh orang tuanya sewaktu mereka masih anak-anak.

Cara Bijak Mengunggah Informasi tentang Anak di Media Sosial secara Aman

Maria Guerrero, seorang Psikolog Keluarga dalam qustodio.com mengatakan sebenarnya kegiatan unggah mengunggah foto atau kegiatan anak di media sosial itu sesuatu yang biasa, namun sharenting itulah yang memunculkan soal.

"Saya ingat betapa indah dan istimewanya setiap gerakan kecil yang dilakukan bayi saya dan betapa saya sangat ingin mengabadikan momen-momen itu dan membagikannya kepada semua orang! Bahkan sekarang anak-anak saya sudah lebih besar, saya masih berusaha keras untuk menolak kepuasan yang bisa saya dapatkan dari membagikan kehidupan mereka di media sosial." 

Sharenting adalah istilah untuk terus-menerus mengunggah gambar, video, dan informasi tentang anak-anak di internet, dan itu biasanya tanpa izin atau sepengetahuan mereka. 

Nah, hal inilah yang menurut Maria Guerrero, bisa berbahaya bukan hanya untuk anak sendiri, tetapi juga bagi orang tua mereka.

Sulit bagi para orang tua di tempat saya untuk mendengar hal itu, terutama para orang tua milenial yang membagikan hampir ratusan foto secara daring setiap tahun. 

Hal ini tidak bisa ditolak karena niat orang tua itu baik. Mereka bangga dengan anak-anak mereka dan ingin membantu saudara dan teman di tempat atau negara lain melihat bagian-bagian dari kehidupan mereka. 

Namun sekali lagi menurut Maria Guerrero, tidak ada cara yang 100% aman untuk membagikan kehidupan anak di media sosial, dan tentu saja risikonya lebih besar daripada manfaatnya sebagaimana telah diungkapkan di atas.

Karena itu inilah cara-cara bijak bagaimana mengunggah informasi  anak di media sosial secara aman.

1.   Lakukan dengan hati-hati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun