Dalam hal ini, penulis merasa sangat bangga dengan beberapa kelompok Kaum Muda yang mempelopori tindakan perlindungan terhadap alam.Â
Mereka menyebut dirinya sebagai "Kelompok Penjaga Alam." Ini tentu sebuah kebajikan yang mesti ditiru dan diperbanyak dan diupayakan agar kelompok tersebut ada di mana-mana.
Kelompok Penjaga Alam ini biasanya mereka melakukan berbagai kegiatan, namun tanpa 'suara.' Artinya mereka bekerja tanpa promosi atau iklan. Mereka bekerja secara diam. Mereka tidak mau untuk dipromosikan.
Tentu saja berbeda dengan kelompok-kelompok tertentu yang lainnya yang bekerja sedikit, tetapi melebihkan promosinya. Namun rupanya ini juga tidak salah, asalkan mereka betul-betul melakukan aksi-aksi menyelamatkan alam ciptaan Tuhan dari kerusakan yang semakin parah oleh ulah oknum-oknum tak bertanggung jawab.
Ada beberapa praktek baik untuk perlindungan terhadap alam yang dilakukan kelompok kaum muda ini, yaitu:
Menanam Pohon Baru di celah Pohon yang Sudah Tua
Setiap hari mereka berkelompok masuk ke tengah hutan, terutama hutan yang ada di sumber mata air.
Di sana mereka mencabut anakan pohon yang ada dan menanamnya kembali di antara pohon-pohon yang sudah tua atau jarang sehingga kelak diharapkan pada beberapa tahun akan datang ketika pohon yang sudah tua itu mati atau tumbang, sudah ada tanaman atau pohon pengganti.
Umumnya pohon-pohon yang ditanam baru lagi seperti beringin yang bisa menampung air; jambu air yang juga gampang tumbuh di pinggiran kali; pohon pandan hutan yang akarnya bisa menampung air hutan dan air tanah, dan masih banyak lagi pohon lainnya.
Membersihkan Sumber Air
Selain menjaga hutan, menanam pohon yang baru, mereka juga membersihkan sumber air termasuk danau-danau tempat penampungan air yang dipenuhi eceng gondok, dan tumbuhan pengganggu lainnya.
Selain itu mereka juga membersihkan sumber air dari bermacam-macam sampah baik organik berupa dedaunan yang menumpuk dan menyebabkan bau, dan anorganik lain seperti plastik dan lain-lainnya.