Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Lindungi Alam, Lindungi Masa Depan Generasi Mendatang

14 Januari 2025   17:12 Diperbarui: 15 Januari 2025   08:05 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para siswa SMAK HTM Halilulik sebagai Kelompok Penjaga Alam (Foto: Dok. pribadi)

"Tempat Sampah, dengan tiga kategori: Sampah Organik; Sampah Anorganik; dan Sampah Beracun."

Tapi dengan seenaknya membuang sampah di mana-mana, bahkan membuang sampah persis di tempat di mana ada peringatan itu. Betapa naifnya manusia kita zaman ini. Kadang justru oleh orang-orang yang Maka bila kita mau jujur, kita harus menerima bencana demi bencana karena kejahilan sendiri.

Menurut data yang dirilis BNPB dalam Kompas.com bahwa meskipun tahun 2025 baru berjalan 13 hari, namun sudah terjadi 74 kali bencana di Indonesia, didominasi oleh bencana banjir. 

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam Kompas.com (13/1/2025) menyebutkan bahwa banjir terparah di awal tahun 2025 terjadi di Batam, Kepulauan Riau.

Bahkan, Abdul Muhari juga menambahkan bahwa negara tetangga kita, Singapura, juga turut terkena banjir meski memiliki sistem drainase yang sangat baik.

Sementara itu data bencana alam di Nusa Tenggara tercatat bahwa di Maumere, kabupaten Sikka banjir merendam 32 rumah, menghanyutkan dua rumah, dan menyebabkan kerugian material sekitar Rp200 juta. Demikian pun di Ende, banjir merendam sawah warga sehingga berdampak gagal tanam. 

Di kabupaten Lembata, banjir melanda dan merusak kebun jagung warga dan menghanyutkan ternak mereka, sebagaimana dihimpun oleh detikbali pada Kamis (2/1/2025).

Sementara itu menurut pengamatan penulis sendiri dalam beberapa hari terakhir ini banjir melanda kabupaten Belu, dan Malaka di NTT sehingga menyebabkan banyak jalan rusak karena tanah longsor.

Berdasarkan data yang dirilis BNPB kita patut waspada terhadap berbagai kejadian alam saat ini berupa banjir tanah longsor yang mengakibatkan jalan terputus, rusaknya daerah pertanian, dan matinya ternak warga . 

Karena itu sebenarnya kita harus menerima peristiwa banjir bandang, erosi, kebakaran hutan, jalan putus, dan tanah longsor sebagai dampak dari ketidaksadaran manusia, dan sekaligus sebagai teguran keras dari alam sendiri terhadap umat manusia karena dosa-dosanya.

Tindakan Melindungi Alam 

Menghadapi berbagai persoalan dan permasalahan alam ini manusia harus mawas diri dan melakukan introspeksi terhadap berbagai praktek hidup selama ini terhadap alam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun