Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Program Makan Bergizi Gratis, antara Makanan dan Sekolah Bergizi

8 Januari 2025   10:43 Diperbarui: 8 Januari 2025   13:57 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa maksudnya? Berdasarkan data mutu pendidikan kita, pada tahun 2018, nilai IMP (Indeks Mutu Pendidikan) Indonesia secara agregat adalah 0,6617, yang berarti mutu pendidikan di Indonesia berada pada kategori sedang. Pada tahun 2023, Indonesia berada di peringkat 67 dari 203 negara di dunia.

Nah, untuk itu diharapkan pemberian makan bergizi gratis diimbangi juga dengan upaya menuju sekolah bergizi. 

Bagaimana Menciptakan Sekolah Bergizi

Menurut Kompas.id, yang dimaksudkan dengan sekolah bergizi adalah perpaduan antara sekolah sehat dan pembelajaran siswa yang optimal di sekolah. Dalam hal ini pemerintah hendaknya mengupayakan agar di sekolah-sekolah yang telah melaksanakan program makan bergizi gratis juga menerapkan pembelajaran yang 'bergizi' yang optimal di sekolah.

Dengan demikian diharapkan setelah 5 tahun pertama pelaksanaan program MBG anak-anak sekolah kita terbebas dari stunting, dan mengalami peningkatan mutu pendidikannya.

Kedua, karena program MBG hanya akan berjalan 5 tahun dan atau bila dilanjutkan oleh Presiden berikutnya paling-paling hanya 5 tahun kedua dan tidak akan berlaku selama-lamanya, maka kepada anak-anak juga diberikan pelajaran atau sekolah gizi. Sekolah gizi ini dimaksudkan mencakup pengetahuan tentang gizi, upaya pengolahan makan bergizi, dan cara-cara mendapatkan bahan makanan bergizi.

Diharapkan pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah mengintegrasikan hal tersebut ke dalam kurikulum pendidikan Indonesia sehingga menjadi program yang berkelanjutan termasuk isi kurikulumnya. 

Hasil dari sekolah gizi itu bisa menjadi bekal bagi anak-anak yang telah menikmati makan bergizi gratis itu sehingga kelak ketika mereka sudah berkeluarga atau berumah tangga, pengalaman dan pengetahuan itu mereka praktikkan dan tularkan kepada anak-anak mereka.

Dengan demikian program MBG bukan hanya berguna dan bermanfaat bagi anak-anak sekarang ini tetapi juga bagi generasi sesudah 5 tahun ke depan. Anak-anak bukan hanya menikmati enaknya makan bergizi gratis, tetapi terus menceritakannya kepada anak-anak dan cucu mereka.

Jadi dengan pemberian makan bergizi gratis ini fisik anak-anak dikenyangkan, tetapi dengan sekolah bergizi, kecerdasan anak-anak ditingkatkan karena otak mereka dipenuhi dengan sekolah gizi. ***

Atambua: 08.01.2025

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun