Mereka datang ke Yerusalem dan bertanya-tanya, "Dimanakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintangNya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia." (Mat 2:2).
Justru kedatangan para majus ke Yerusalem dan bertanya-tanya kepada Herodes itulah yang memicu kemarahan Herodes tentang siapakah raja yang baru lahir yang akan menggantikan dia sebagai raja?
Injil Matius mengisahkan bahwa ketika raja Herodes mendengar berita kelahiran Almasih dari ketiga orang majus itu, terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem. Dapat dibayangkan betapa marahnya Herodes kala mendengar berita kelahiran itu. Maka apa yang terjadi sesudah itu?
Kejadian di Betlehem
Injil Matius sekali lagi melukiskan secara dramatis peristiwa kehadiran para majus di Yerusalem.Â
"Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil orang-orang majus dan dengan teliti bertanya kepada mereka, bilamana bintang itu nampak. Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem katanya, "Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai anak itu dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya aku pun datang menyembah Dia." (Mat 2: 7).
Selanjutnya Penginjil Matius mengisahkan peristiwa yang terjadi sesudah kembalinya para majus. Mereka tidak kembali ke Yerusalem sesuai pesanan Herodes, tetapi mereka mengikuti jalan lain yang ditunjukkan dalam mimpi.
Ketika Herodes tahu bahwa ia telah dikibuli oleh orang-orang majus itu ia sangat marah. Lalu ia memberi perintah menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu.
Semua anak berusia dua tahun ke bawah dibantainya tanpa perikemanusiaan.Anak-anak yang tak berdosa menjadi korban keserakahan pemimpinnya.
Itulah pertumpahan darah yang pertama terjadi setelah kelahiran Yesus di Betlehem. Dalam Gereja Katolik disebut 'Martir Cilik" yaitu mereka yang menumpahkan darah demi imannya.
Peristiwa berdarah itu dilukiskan jauh sebelumnya oleh Nabi Yeremia: "Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat sedih; Rahel menangisi anak-anaknya dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi." (Yer 31: 15).
Betapa teganya Herodes membunuh anak-anak yang tak bersalah, demi ambisi dan nafsu kekuasaannya!