Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ada Apa Dengan Keluarga Saat Ini, Sebuah Pertanyaan Aktual

16 Desember 2024   22:14 Diperbarui: 16 Desember 2024   22:14 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Krisis keluarga (Foto Stok: depositphotos.com)

Paus Fransiskus telah menetapkan tahun 2025 sebagai Tahun Yubileum dengan tema "Peziarah Harapan." Maka Pimpinan Gereja Katolik sejagat itu meminta agar keluarga-keluarga menjadi peziarah harapan.

Bagaimana caranya supaya keluarga-keluarga itu menjadi peziarah harapan?

Menurut Paus Fransiskus, ketika ratusan ribu orang pergi ke Roma untuk tahun Yubileum, termasuk keluarga-keluarga, mereka maju dengan harapan, percaya bahwa Tuhan siap, melakukan mijizat dalam hidup mereka.

Kata Paus Fransiskus, "Mungkin mereka pergi dengan niat tertentu atau kecemasan yang berat di hati mereka. Mungkin mereka pergi atas nama anggota keluarga atau teman. Mereka melakukan ziarah dengan harapan, mengetahui bahwa doa-doa mereka akan dijawab-bahkan jika dengan cara yang tidak mereka harapkan atau bayangkan."

Dengan menjadi keluarga peziarah pengharapan, maka pilihan untuk menghabiskan nyawa dengan cara bunuh diri tidak akan dan tidak pernah ada dalam kamus kehidupan mereka. 

Asal saja keluarga-keluarga mendekatkan diri dengan Tuhan dan dengan sesama, maka "Mujizat" pasti terjadi dan bantuan akan tiba pada waktunya sehingga tidak perlu melakukan bunuh diri secara bersama dengan anggota keluarga.

Maka pertanyaan aktual: Ada Apa dengan Keluarga-Keluarga saat ini? Keluarga-keluarga saat ini sedang mengalami berbagai krisis dan persoalan hidup berat. Dan karena itu perlu mendapatkan bantuan dan jalan keluar baik dari para pemerhati keluarga, pemerintah maupun tokoh-tokoh agama.

Terima kasih sudah membaca tulisan sederhana ini. Semoga bermanfaat.

Atambua: 16.12.2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun