Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Dampak Perubahan Iklim terhadap Turunnya Populasi Kerbau Timor

3 Desember 2024   11:40 Diperbarui: 3 Desember 2024   15:40 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kerbau berkeliaran di rawa gambut/Foto: Nopri Ismi/Mongabay Indonesia 

Berkurangnya populasi kerbau Timor antara lain disebabkan oleh perubahan bentangan alam Timor yang merupakan ekosistem kehidupan kerbau.

Penelitian mengungkapkan bahwa perubahan bentang alam karena dari tahun ke tahun curah hujan semakin berkurang, di samping itu terjadinya alihfungsi lahan. Padang penggembalaan kerbau semakin sempit oleh aktivitas penduduk. 

2. Dampak Perubahan Iklim

Semakin berkurangnya curah hujan setiap tahun dapat menyebabkan terjadinya kekeringan. Dampak kekeringan itu bukan hanya dialami manusia, tetapi juga ternak, termasuk kerbau.

Curah hujan yang terus menerus berkurang dari tahun ke tahun menyebabkan kekeringan air pada kubangan-kubangan kerbau. Satu kebiasaan yang ada pada kerbau adalah berkubang. Dan kubangan sama dengan air.

Boleh disaksikan saat ini hampir tidak ada lagi bekas kubangan kerbau di Timor. Pada hal dulu, kubangan kerbau sekaligus menjadi semacam cekdam untuk menampung air pada saat musim hujan. Inilah dampak perubahan iklim pada semakin berkurangnya populasi kerbau Timor.

3. Alihfungsi Lahan

Dalam penelitian itu juga diungkapkan salah satu alasan semakin berkurangnya populasi kerbau karena selain kekurangan air, saat ini banyak dari kubangan-kubangan kerbau itu sudah beralihfungsi menjadi sawah yang menyingkirkan ternak kerbau.

"Alihfungsi lahan yang terjadi belakangan juga menyebabkan kubangan-kubangan kerbau berubah jadi sawah. Kerbau kehilangan tempat tinggalnya," kata Yanto Oematan.

4. Kurangnya Perhatian dari Pemerintah

Membanjirnya peternakan sapi, termasuk bantuan-bantuan dalam bentuk sapi dari pemerintah juga dianalisis dalam penelitian ini sebagai salah satu penyebab rendahnya perhatian pemerintah kepada para peternak kerbau. 

Dengan kata lain, pemerintah lebih memberi fokus pada sapi sehingga mengurangi perhatian pada kerbau. Pada hal di pasar, harga kerbau jauh berbeda dengan harga sapi.

Rendahnya perhatian pemerintah kepada peternak kerbau turut mempengaruhi menurunnya populasi kerbau di Timor. Dengan demikian masa kejayaan kerbau semakin meredup seiring semakin bertambahnya perhatian kepada sapi.

Solusi yang Ditawarkan

Bagaimana upaya kita untuk mengembalikan kejayaan populasi kerbau di Timor? Sayangnya bahwa dalam penelitian itu tidak dibahas upaya-upaya untuk mengembalikan populasi kerbau di Timor. Meskipun demikian, malang tak dapat diraih, untung tak dapat ditolak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun