Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Dampak Perubahan Iklim terhadap Turunnya Populasi Kerbau Timor

3 Desember 2024   11:40 Diperbarui: 3 Desember 2024   15:40 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sekumpulan kerbau dilepas di padang penggembalaan di daerah Kabaru, Desa Patawang, Kecamatan Umalulu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, Jumat (29/10). KOMPAS/JOHNNY TG 

Bapak Yanto Oematan (52 tahun), salah seorang peternak kerbau Timor dari Desa Tanah Putih yang dilibatkan dalam penelitian partisipatif ini mengungkapkan data yang memperlihatkan adanya penurunan populasi kerbau di desanya saat ini (2024) sebanyak 43 ekor dari 3000-an ekor pada tahun 1970.

Sedangkan populasi di dua desa yang lain, penurunan terjadi sangat drastis hingga kini tinggal masing-masing belasan ekor saja. Menurut Yanto Oematan, selama 50 tahun terakhir, kerbau di desanya berkurang sebanyak 2.957 ekor.

"Di tahun 1990-an hampir setiap hari kerbau mati beruntun. Pada hal waktu itu, saya punya kerbau sekitar 1000 ekor," kisahnya.

"Bagi kami orang Timor, kepemilikan kerbau menjadi ukuran status sosial. Mereka yang punya kerbau, apalagi banyak ekor, tidak bisa dipandang remeh dalam masyarakat. Sebab kerbau itu mahal harganya, terutama pada saat urusan-urusan adat."

"Karena itu, semakin banyak kawanan kerbau yang dimiliki seseorang, semakin tinggi status sosial orang yang bersangkutan," kata bapak Yanto menjelaskan.

Jadi kerbau menunjukkan status sosial seseorang.

Dari kerbau juga diperoleh protein hewani berupa daging dan susu segar. Setiap hari seekor kerbau betina produktif menyumbang kurang lebih 15 liter susu segar.

Selain itu, kerbau mempunyai kegunaan lain sebagai tenaga kerja. Pada masa itu kerbau dijadikan alat untuk membajak sawah dan menarik gerobak pengangkut hasil panen dari kebun atau sawah.

Namun kini, apakah semua itu akan tinggal menjadi kenangan?

Ilustrasi Kerbau berkeliaran di rawa gambut/Foto: Nopri Ismi/Mongabay Indonesia 
Ilustrasi Kerbau berkeliaran di rawa gambut/Foto: Nopri Ismi/Mongabay Indonesia 

Sebab-Sebab Anjloknya Populasi Kerbau

Menurut laporan penelitian itu sekurang-kurangnya ada empat alasan sebab anjloknya populasi kerbau di Timor, yaitu:

1. Perubahan Bentangan Alam Timor

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun