Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Nekad Utang untuk Pesta Pernikahan yang Meriah dengan Iming-Iming Amplop Menutup Seluruh Biaya

23 November 2024   16:42 Diperbarui: 23 November 2024   19:11 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Resepsi pernikahan di Hotel The Ritz-Carlton Bali. Foto: Instagram @rizkyfbian) 

Pasangan yang ideal adalah pasangan yang sungguh merencanakan pernikahannya dengan matang. Sejak mereka berpacaran, mereka telah memiliki rencana yang matang bagaimana kelak mereka menikah nanti. Kata orang, "Apa yang Anda pikirkan hari ini, itulah yang akan terjadi pada hari esok!"

Merencanakan pernikahan dengan matang entah ada resepsi baik pada malam atau siang hari, dengan beraneka macam acara, tentu sangat berpengaruh dari isi dompet yang Anda miliki. Asalkan janganlah menyelenggarakan pesta pernikahan yang besar, namun dimulai dari utang. Hindarilah itu!

2.   Berpikir dan bertindaklah Realistis

Tips kedua mengajak Anda untuk berpikir dan bertindak secara realistis. Apa artinya itu? Anda berdualah yang paling tahu kemampuan Anda untuk menyelenggarakan pesta. Janganlah selalu bersandar pada keberadaan orang tua. Sebab bukan mereka yang akan menjalani kehidupan keluarga, tetapi Anda berdua sendiri. Maka sekali lagi mesti berpikir dan bertindak secara realistis atau sesuai kenyataan.

3.   Jangan mengikuti perasaan "apa kata orang"

Janganlah kita mau menyelenggarakan pesta pernikahan supaya dipuji orang. Atau janganlah kita membuat resepsi pernikahan yang besar berdasarkan 'apa kata orang' kepada kita.

Sesungguhnya orang-orang itu hanya mau merencanakan sesuatu yang buruk kepada kita. Ketika kita mengalami keterpurukan karena utang, mereka malah akan tertawa puas!

4.  Selenggarakanlah Resepsi Pernikahanmu yang sederhana

Pola hidup sederhana adalah pola hidup yang dianjurkan kepada kita. Supaya kita hidup sesuai dengan keberadaan kita. Janganlah kita berlaku "besar pasak daripada tiang."

Banyak orang yang sukses atau bahagia dalam perkawinan mereka justru karena mereka memulainya dari kesederhanaan.

Sebab lebih baik kalau Anda memiliki prinsip ini : "Lebih baik sederhana tapi bahagia, daripada mewah tapi berutang!" 

Janganlah mengorbankan keutuhan keluargamu gara-gara menyelenggarakan pesta nikah demi gagah-gagahan atau gengsi orang tua.

Janganlah gara-gara membuat pesta nikah yang meriah, kemudian suami atau istri harus pergi menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) bahkan illegal dan tak pernah kembali lagi alias cerai.  

5.  Janganlah Menggantungkan Harapan pada Amplop yang terkumpul untuk menutup seluruh biaya Pesta

Adalah suatu prinsip yang naif, bila berharap bahwa dengan membuat pesta yang besar dan  dengan menghadirkan banyak orang, pasti akan mendapatkan banyak 'amplop' yang bisa menutup kembali seluruh biaya pesta tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun