Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Dosen - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Paus Fransiskus, Kunjungan ke Indonesia, dan Isu Perdamaian

4 September 2024   05:55 Diperbarui: 4 September 2024   05:55 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam setiap dokumen yang ditulis dan dikeluarkan serta dalam setiap pidatonya, Paus Fransiskus selalu menekankan pentingnya menciptakan perdamaian dunia.

Hal tersebut diakui juga oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, bahwa momentum kunjungan Paus tidak semata-mata kunjungan keagamaan bagi umat Katolik, tetpi terutama untuk misi perdamaian.

Kunjungan Paus Fransiskus ini tidak hanya sekadar lawatan religius, tetapi juga membawa misi penting terkait isu-isu global. Presiden Jokowi menegaskan bahwa perdamaian akan menjadi topik utama dalam pembicaraannya dengan Paus Fransiskus, terutama terkait konflik yang saat ini masih berlangsung di berbagai belahan dunia.

"Ya, yang berkaitan utamanya, yang berkaitan dengan perdamaian. Saya kira itu yang sangat penting yang akan kita bicarakan dengan beliau agar perdamaian di seluruh konflik perang, baik yang ada di Gaza, baik yang ada di Ukraina, dan konflik-konflik kecil lainnya yang juga ada di beberapa negara juga bisa kita selesaikan."

Berbeda dengan para pemimpin dunia lain, Paus sebagai pemimpin spiritual memiliki pandangan dan perjuangan yang khas terhadap perdamaian dan persaudaraan di antara seluruh umat manusia. Karena Paus memandang perdamaian sebagaimana misi Yesus Kristus dan juga misi setiap umat manusia untuk mengusahakan perdamaian dan menjauhkan segala pertikaian.

Menurut Paus Fransiskus, setidaknya ada enam jalan untuk menciptakan dan memupuk perdamaian.

Pertama, menghormati kehidupan.

Kedua, menghormati hak-hak asasi manusia.

Ketiga, melalui dialog, yang harus menjiwai komunitas internasional.

Keempat, melalui dialog politik dan sosial. Sebab menurut Paus, dialog merupakan dasar bagi hidup berdampingan secara damai dalam komunitas politik moderen saat ini.

Kelima, jalan perdamaian juga harus melalui dialog antaragama, yaitu perlunya perlindungan terhadap kebebasan beragama dan penghormatan terhadap kelompok minoritas.

Yang keenam, jalan menuju perdamaian melalui pendidikan, yang merupakan sarana utama untuk investasi masa depan dan generasi muda (Media Indonesia, 10/1/2024).

Penutup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun