Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Dosen - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Paus Fransiskus, Kunjungan ke Indonesia, dan Isu Perdamaian

4 September 2024   05:55 Diperbarui: 4 September 2024   05:55 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada tahun 2024 ini sebenarnya 'untuk membayar utang' yang seharusnya telah terjadi pada tahun 2020.

Presiden Jokowi sendiri pada suatu pidato- kalau penulis tidak keliru-pada pembukaan atau penutupan Pesparawi Umat Katolik Indonesia, berjanji untuk mengundang Paus Fransiskus datang ke Indonesia. 

Dan puji Tuhan, hal itu telah menjadi kenyataan. Paus Fransiskus berkenan datang di bumi Bhinneka Tunggal Ika selama tiga hari penuh yakni tanggal 3 s.d 6 September 2024.

Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia bernilai sejarah. Hubungan bilateral antara Negara Takhta Suci Vatikan dan Indonesia telah terjalin sejak awal Indonesia merdeka.

Bukankah Negara Takhta Suci Vatikan merupakan salah satu negara di dunia yang memberikan pengakuan pertama atas kemerdekaan Indonesia.

Pengakuan ini menjadi salah satu tonggak penting dalam perjuangan diplomatik Indonesia untuk mendapatkan pengakuan dari negara-negara di dunia.

Menurut catatan sejarah, Takhta Suci Vatikan mengakui kemerdekaan Indonesia pada 6 Juli 1947. Pengakuan ini ditandai dengan dibentuknya Apostolic Delegate atau Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta.

Hal itu terjadi berkat perjuangan yang gigih dari Mgr. Albertus Sugiyapranata, SJ, Uskup Agung Semarang kala itu sebagai perwujudan konkret dari moto perjuangan bagi bangsa dan tanah air Indonesia, "Menjadi 100% Warga Negara Indonesia, dan 100% Umat Katolik."

Karena itu setiap kali kunjungan Paus ke Indonesia (kali ini merupakan kunjungan yang ketiga), catatan sejarah ini selalu dibuka kembali sebagai pembelajaran bagi seluruh warga negara Indonesia, khususnya kepada kaum milenial untuk mengerti dan memahami kedudukan Takhta Suci Vatikan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Menurut hemat saya, kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia menyadarkan bangsa Indonesia akan pentingnya kesalingan pengakuan itu.

Maka patutlah seluruh umat Katolik Indonesia menyampaikan terima kasih berlimpah kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya saudara-saudara umat Muslim yang turut merasakan aura kehadiran Paus Fransiskus ke Indonesia dan ikut mengakui kehadiran umat Katolik di Indonesia.

Isu Perdamaian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun