Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Dosen - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lawatan Paus Fransiskus ke Indonesia dalam Bingkai: "Faith, Fraternity, and Compassion"

30 Agustus 2024   19:47 Diperbarui: 30 Agustus 2024   19:51 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Menag RI bertemu Paus Fransiskus di Vatikan/Kementerian Agama RI

Menurut Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC, kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia dibingkai dalam tema: "Faith-Fraternity-Compassion" atau "Iman-Persaudaraan-Bela Rasa". Uskup Bandung itu mengatakan, tema ini bukan sekadar tema dari balik meja, tetapi merupakan sebuah usulan mendalam yang telah disetujui oleh Vatikan.

Adapun ketiga nilai yang diusung dalam tema tersebut didasarkan pada ajaran-ajaran Paus Fransiskus sendiri yaitu:

Pertama, Iman (Faith)  yang didasarkan pada surat seruan apostolik Paus Fransiskus "Evangelii Gaudium" yang dikeluarkan pada tahun 2013. EG menekankan pentingnya perjumpaan antara manusia dengan Tuhan yang membawa sukacita yaitu iman.  Maka orang beriman mesti selalu bersukacita.

Kedua, Persaudaraan (Fraternity) yang didasarkan pada ensiklik Paus Fransiskus yang diterbitkan pada tahun 2020 berjudul "Fratelli Tutti".  Melalui FT, Paus Fransiskus mengajak umat Kristiani untuk menjalin persaudaraan dan persahabatan dengan semua orang, karena sesungguhnya semua orang adalah bersaudara. 

Maka seorang yang memiliki iman yang teguh akan menghasilkan persaudaraan sejati. Dan selanjutnya persaudaraan sejati pada waktunya diungkapkan dalam ungkapan-ungkapan bela rasa.

Ketiga, Bela Rasa (Compassion) yang didasarkan pada ajaran yang diserukan oleh Paus Fransiskus melalui ensiklik yang dikeluarkannya pada tahun 2015 yaitu "Laudato Si". Dalam ensiklik LS, Paus Fransiskus menyerukan bahwa kebijakan-kebijakan, aktivisme dan gerakan-gerakan sosial harus memenuhi jeritan bumi dan jeritan orang miskin.

Sekali lagi menurut Mgr. Antonius Subianto Bunjamin,  ketiga hal inilah yang merupakan seruan Paus Fransiskus untuk mewujudkan bela rasa pada sesama manusia dan pada alam semesta dengan fokus pada bumi rumah kita bersama.

Makna Kunjungan Paus Fransiskus Bagi Umat Katolik Indonesia

Bagi umat Katolik Indonesia, kunjungan Paus Fransiskus pada 3-6 September 2024 merupakan suatu momentum bersejarah yang akan memberi nilai tersendiri bagi hubungan antara umat Katolik Indonesia dengan umat beragama lain. 

Menurut Ignatius Kardinal Suharyo, Paus Fransiskus yang terkenal aktif dalam dialog antaragama dan perdamaian dunia, memandang bahwa meskipun Indonesia merupakan negara yang multietnis, multiagama, dan multibudaya, tokh Indonesia mampu menjadi sebuah negara yang relatif damai.

Dan yang terakhir namun yang terpenting adalah kehadiran Paus Fransiskus sebagai pemimpin tertinggi umat Katolik sejagat dengan sikapnya yang cinta damai itu akan membawa sebuah gambaran yang positif sekaligus menunjukkan kepada umat beragama lain bahwa seharusnya begitulah hubungan antarumat beragama sebagai sesama manusia. 

"Jangan lagi ada perasaan saling memusuhi antarumat beragama, terutama saling menyerang hanya karena kita berbeda keyakinan!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun