Dalam dunia masa kini, tidak dapat dipungkiri bahwa keluarga-keluarga juga menggunakan media sosial sebagai sarana sosialisasi. Mereka juga menggunakan media sosial seperti Facebook atau WhatsApp sebagai media pertemanan, media informasi, media hiburan, sebagai sarana aktualisasi diri, dan bahkan juga dimanfaatkan untuk keperluan bisnis.
Sebagai media pertemanan, media sosial dapat mendekatkan yang jauh. Misalnya relasi komunikasi antara suami dengan istri di tempat kerja. Relasi antara orang tua dengan anak di tempat kuliah. Untuk relasi ini mereka dapat menggunakan facebook, whatsApp, atau video call.
Sebagai media informasi, media sosial dapat memberikan kecepatan dan ketepatan serta fleksibilitas dalam menyampaikan informasi. Dan melalui media sosial kita mendapatkan informasi-informasi yang penting bagi para anggota keluarga.Â
Media sosial juga berfungsi sebagai media hiburan, dapat menyajikan film-film yang bernuansa pendidikan, kerohanian, dan lain-lain yang bersifat menghibur.
Sebagai sarana aktualisasi diri penggunanya dan dapat juga untuk keperluan bisnis. Misalnya seorang bapak keluarga yang memiliki hobi menulis dapat mengaktualisasikan dirinya dengan menulis pada Kompasiana, pada status Facebook, atau pada grup WhatsApp. Selain aktualisasi diri, tulisan juga dapat mendatangkan uang.
Demikian seorang ibu yang memiliki hobi memasak dapat mencari dan menemukan resep masakan terbaru dan mempraktekkan untuk mendapatkan uang bagi keluarga.
Kasus-Kasus yang Timbul dari Media Sosial
Caci Maki dan Provokasi. Ada banyak orang yang berasal dari keluarga salah menggunakan media sosial sebagai sarana untuk mencaci maki bahkan memprovokasi orang lain. Perilaku ini sangat berbahaya karena dapat mendatangkan efek negatif bagi keluarga.
Selingkuh. Ada banyak kasus yang ditimbulkan oleh salah memanfaatkan media sosial. Orang sering mengatakan bahwa dengan media sosial dapat "menjauhkan yang dekat".Â
Seorang suami/ayah saking sibuknya dengan bermedia sosial sampai melupakan istri dan anak-anaknya sendiri di sampingnya karena sibuk bergawai riah dengan teman nun jauh di sana. Pada akhirnya menciptakan perselingkuhan.
Informasi negatif dan hoax. Banyak kali orang memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan isu-isu negatif dan hoax, terutama seperti menjelang Pemilu atau Pilkada sekarang ini. Banyak orang menggunakan media sosial untuk maksud negatif.Â
Meniru (copypaste) kekerasan dalam media sosial. Satu hal negatif yang patut diwaspadai di kalangan anak-anak dan remaja adalah meniru kekerasan yang ditampilkan dalam media sosial. Sebagaimana dikisahkan pada awal tulisan ini.