Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Batasi Konsumsi Gula dan Garam, Rahasia Menuju Hidup Sehat

31 Juli 2024   08:58 Diperbarui: 1 Agustus 2024   14:41 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Batasi Gula dan Garam dalam konsumsi. ((ThinkStock/gpointstudio via Kompas.com)

Maka tidak ada cara lain, selain membatasi pemakaian konsumsi gula dan garam.

Soal pemakaian gula. Sejak hampir sepuluh tahun terakhir, saya berusaha membatasi konsumsi gula untuk pribadi. Kalau minum teh itu sudah biasa tanpa gula lebih enak dan nikmat daripada pakai gula.

Kalau minum kopi, lebih enak cukup setengah senduk teh gula, atau malah tanpa gula akan lebih nikmat. Seruput kopi tanpa gula.

Akan tetapi yang menjadi soal ketika kita bertamu ke rumah orang. Kadang-kadang tuan rumah menghidangkan kopi yang telah dicampur gula, bahkan dalam jumlah banyak (terasa maniiiis sekali).

Ketika minum teh pada saat bertamu di rumah keluarga, banyak ibu-ibu sukanya yang manis, maka menghasilkan minuman teh dengan rasa manis yang tinggi. Sering kita tidak sampai menghabiskannya, atau malah menolaknya!

Demikian pula soal pemakaian garam. Garam yang tinggi juga pemicu tekanan darah naik. Maka sudah dianjurkan untuk mengurangi pemakaian garam dalam makanan. Kalau bisa yang pas atau pada saat makan baru ditambahkan sesuai selera.

Rahasia Batasi Gula dan Garam

Sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan, kadang sangat sulit untuk dibatasi atau dicegah. Karena sudah terbiasa dengan ungkapan atau peribahasa, "Hidup tanpa cinta bagaikan sayur tanpa garam, demikian pula hidup tanpa kasih sayang ibarat kopi tanpa gula". Pada hal seharusnya bisa juga sayur tanpa garam dan kopi tanpa gula tetap nikmat.

Maka ada beberapa langkah praktis untuk hidup tanpa gula dan garam, namun tetap terasa nikmat.

Pertama, Katakan kepada semua orang, terutama kepada mereka yang telah berusia 50 tahun ke atas, untuk membatasi konsumsi gula dan garam. Mungkin saja orang bertanya mengapa demikian? Kita harus menjelaskan bahwa pada usia 50 tahun ke atas, sebaiknya mengurangi konsumsi gula dan garam sebab keduanya adalah pemicu tekanan darah. Itu tugas kita.

Kedua, Tindakan konkrit: menjauhkan gula dan garam dari lemari dan meja makan.

Seperti banyak tulisan peringatan: Menjauhkan dari jangkauan anak-anak, demikian juga pada toples atau tempat gula dan garam ditulis: Dijauhkan dari jangkauan bapak/mama usia 50 tahun ke atas! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun