Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Dosen - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sampai Kapan Kita Berhenti Memungut Sampah yang Dibuang Orang?

17 Mei 2024   13:16 Diperbarui: 17 Mei 2024   13:47 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Anak kecil memungut sampah/sumber: iStock

Di mana saja seorang guru yang biasa memungut sampah dan melakukannya, siswa-siswinya akan terus melakukan hal yang sama. Karena itu jangan hanya melakukan satu kali untuk dilihat orang, tetapi lakukanlah itu berkali-kali dan setiap kali melihat sampah sehingga siapa saja yang membuang sampah sembarangan akan berpikir seribu kali untuk membuang sampah lagi. 

Perhatian khusus pada sampah di tempat umum

Mungkinkah ada orang yang bersedia menjadi orang yang memberi perhatian khusus pada tempat-tempat umum seperti tempat ibadat, lapangan bola, taman-taman rekreasi. Banyak kali tempat-tempat ini yang selalu jadi sasaran sampah karena banyak orang menggunakannya. Seandainya ada orang yang punya perhatian khusus selain petugas sampah mungkin tempat-tempat itu akan bebas dari sampah.

Tapi yang Terpenting Berikan Kesadaran akan Sampah kepada anak-anak sejak Usia Dini

Sebagai pengelola PAUD, saya selalu sampaikan kepada para tutor untuk memberikan kesadaran sejak dini kepada anak-anak PAUD. Sebab kalau sejak usia dini mereka telah mempunyai kesadaran akan sampah itu akan terbawa sampai mereka dewasa. Dalam usia emas ini baiklah kita mengisinya dengan hal-hal positif yang bernilai emas bagi mereka, termasuk kesadaran tentang sampah.

Akhirnya bukan tidak mungkin suatu saat, pertanyaan si bocah sebagaimana pada judul tulisan ini bisa terjawab bahwa ketika semua orang sudah sadar akan sampah, barulah kita berhenti berbicara dan memungut sampah yang dibuang disembarang tempat. Untuk sampai ke sana, hanya satu: janganlah bosan atau jemu-jemu bicara soal sampah! Jadi kita harus terus menerus memungut sampah sampai semua orang sadar untuk membuang sampah pada tempatnya! 

Mudah-mudahan demikian!

Atambua: 17.05.2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun