Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ramadan Bulan Penuh Berkah bagi Umat Muslim Indonesia

9 Maret 2024   16:26 Diperbarui: 9 Maret 2024   16:47 704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Bulan suci Ramadan merupakan suatu kesempatan istimewa bagi umat Islam Indonesia dan umat muslim sedunia karena merupakan bulan yang penuh dengan berkah dan ampunan.

Bagi setiap umat yang dengan khusuk dan setia menjalaninya, tentu saja kebahagiaan, rezeki dan sukacita selalu datang menghampiri mereka.

Penulis adalah seorang Nasrani, tetapi sungguh meyakini bahwa dengan menjalani Ibadah Puasa pada bulan Ramadan, saudara-saudariku umat Muslim pasti mendapatkan pahala surgawi.

Umat Nasrani khususnya Katolik sendiri sudah sejak Rabu, tanggal 14 Februari lalu telah memasuki masa Prapaskah selama 40 hari 'Puasa dan Pantang' yang juga dikenal dengan Masa Retret Agung.

Itu berarti antara 'ramadan' dan 'Prapaskah' terdapat perbedaan waktu yang tidak terlalu jauh. Umat Nasrani telah memasuki masa Prapaskah lebih awal dari Ramadan. Perbedaan waktunya sekitar 22 hari.

Bagi umat Muslim yang taat, kedatangan bulan suci Ramadan sudah pasti disambut gembira karena merupakan kesempatan untuk menyucikan diri dan mengumpulkan berkah untuk diri pribadi, keluarga dan tentu saja untuk bangsa ini.

Setiap agama memiliki masa khusus untuk berbenah diri menghadapi kebangkitan dan kebahagiaan mulia jaya setelah melewati masa taubat dan pengampunan.

Karena itu kedatangan bulan Ramadan ini selalu disambut dengan ucapan selamat datang bulan suci  'Marhaban ya Ramadan' sebagai suatu ungkapan iman dan perasaan budi sebagai umat Tuhan.

Kedatangan bulan Puasa nan suci ibarat kedatangan tamu agung maka kedatangannya mesti dipersiapkan dengan sebaik-baiknya.

Mungkin baik, apabila pada kesempatan nan istimewa ini kita mendalami arti puasa pada Islam dan Katolik.

Arti Puasa 

Puasa menurut Islam adalah menahan makan dan minum serta menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari (Mahmud Muhsinin).

Sedangkan puasa menurut Katolik adalah menahan lapar untuk tidak makan dan minum, dan menjauhkan diri dari hal-hal yang dapat merusak puasa dan mendatangkan dosa.

Jadi baik puasa menurut Islam maupun Katolik adalah sama-sama menahan lapar dan menahan diri dalam arti rohani. Artinya puasa itu pada intinya adalah kegiatan fisik dan rohani. 

Dengan menjalankan kegiatan fisik yaitu menahan makan dan minum, puasa sebenarnya bertujuan untuk mendatangkan berkah secara rohani. 

Kitab Suci baik Kristen maupun Islam menekankan pentingnya tiga praktek ini selama masa Puasa atau selama bulan Ramadan. Ketiga praktik baik itu adalah Doa/Ibadah; Puasa, dan Sedekah.

1.    Doa/Ibadah

Baik Islam maupun Katolik mengajarkan bahwa praktik pertama selama bulan Puasa adalah meningkatkan iman dan ketakwaan dengan memperbanyak doa dan ibadah.

Bahwa doa yang tak kunjung putus akan mengarahkan hati dan pikiran kita pada tujuan hidup manusia yaitu bersatu dengan Allah. Penting selama masa Ramadan atau Prapaskah bagi umat Katolik adalah memurnikan motif dan niat kita dalam berdoa.

Merupakan kesempatan nan istimewa untuk memperdalam kehidupan doa. Mungkin selama sebelum Ramadan, kita kurang giat beribadah, maka sekaranglah saatnya untuk berubah. Mulai lebih giat lagi untuk berdoa.

2.   Puasa

Selain doa, puasa dalam arti menahan makan dan minum, supaya dengan itu kita memusatkan pikiran dan perhatian kita kepada hal-hal yang lebih rohani. 

Puasa adalah bentuk pengorbanan supaya kita belajar mengendalikan diri dari keinginan-keinginan yang kurang teratur. Puasa juga membantu umat beragama, baik Muslim maupun Katolik untuk  turut merasakan rasa sakit dan penderitaan orang miskin dan kelaparan.

3.   Sedekah

Doa dan puasa saja tidak cukup.  Praktek ketiga yang harus dijalankan oleh setiap umat beragama pada bulan Ramadan atau Masa Prapaskah adalah memberi sedekah.

Bersedekah bukan sekedar memberi, tetapi bersedekah berarti memberikan diri kita bagi orang lain. Kita mengulurkan tangan kepada orang yang membutuhkan, terutama orang-orang miskin, sakit, yatim piatu dan yang melarat.

Bagi umat Islam, menyambut kedatangan Ramadan merupakan berkah tersendiri. Demikian pun bagi umat Katolik memasuki masa Prapaskah merupakan kesempatan istimewa untuk melakukan introspeksi diri.

Apakah sampai pada Ramadan saja atau Prapaskah saja. Tidak. Ramadan adalah persiapan menuju Fitri. Tiada Idul Fitri tanpa Ramadan. Demikian pun Prapaskah adalah persiapan menuju Paskah yaitu kemenangan dan kebangkitan. Tiada Paskah tanpa Prapaskah. 

Maka marilah hai saudara-saudariku Umat Islam sambutlah Ramadan dengan gembira dan penuh sukacita karena  didalamnya kebahagiaan dan kesejahteraan hadir.

Semoga selama bulan suci Ramadan ini, kita dijauhi dari segala praktek kemaksiatan dan dosa, supaya kita layak mendapatkan berkah dan ampunan dari Tuhan Yang Maha Kuasa.

Sekali lagi kepada saudara-saudariku umat Muslim Indonesia: Selamat memasuki Bulan Suci Ramadan. "Marhaban ya Ramadan".

Atambua, 09.03.2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun