Puasa menurut Islam adalah menahan makan dan minum serta menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari (Mahmud Muhsinin).
Sedangkan puasa menurut Katolik adalah menahan lapar untuk tidak makan dan minum, dan menjauhkan diri dari hal-hal yang dapat merusak puasa dan mendatangkan dosa.
Jadi baik puasa menurut Islam maupun Katolik adalah sama-sama menahan lapar dan menahan diri dalam arti rohani. Artinya puasa itu pada intinya adalah kegiatan fisik dan rohani.Â
Dengan menjalankan kegiatan fisik yaitu menahan makan dan minum, puasa sebenarnya bertujuan untuk mendatangkan berkah secara rohani.Â
Kitab Suci baik Kristen maupun Islam menekankan pentingnya tiga praktek ini selama masa Puasa atau selama bulan Ramadan. Ketiga praktik baik itu adalah Doa/Ibadah; Puasa, dan Sedekah.
1. Â Â Doa/Ibadah
Baik Islam maupun Katolik mengajarkan bahwa praktik pertama selama bulan Puasa adalah meningkatkan iman dan ketakwaan dengan memperbanyak doa dan ibadah.
Bahwa doa yang tak kunjung putus akan mengarahkan hati dan pikiran kita pada tujuan hidup manusia yaitu bersatu dengan Allah. Penting selama masa Ramadan atau Prapaskah bagi umat Katolik adalah memurnikan motif dan niat kita dalam berdoa.
Merupakan kesempatan nan istimewa untuk memperdalam kehidupan doa. Mungkin selama sebelum Ramadan, kita kurang giat beribadah, maka sekaranglah saatnya untuk berubah. Mulai lebih giat lagi untuk berdoa.
2. Â Puasa
Selain doa, puasa dalam arti menahan makan dan minum, supaya dengan itu kita memusatkan pikiran dan perhatian kita kepada hal-hal yang lebih rohani.Â