Ada sekurang-kurang 5 (lima) alasan mengapa sering terjadi perselisihan di transportasi umum itu?
1. Â Â Tuntutan hidup yang tinggiÂ
Seperti dalam dialog di atas, tuntutan hidup yang tinggi membuat masyarakat cepat 'tensi' sangat sensitif terhadap situasi dan akhirnya gampang tersulut emosinya. Karena tuntutan hidup yang semakin tinggi yang dalam dialog tadi dikatakan 'hidup ini keras' membuat orang gampang marah. Kalau sudah marah bisa menyebabkan terjadinya konflik dan kekerasan.
Namun tentu saja kita tidak bisa mempersalahkan situasi yang menyebabkan tuntutan hidup itu tinggi, tetapi hendaknya dijalani saja dengan penuh kesabaran dan kerendahan hati. Karena, hanya orang yang sabar menjalani hidup ini, dialah yang akan bertekun sampai akhir. Jadi karena tuntutan hidup yang tinggi juga menjadi pemicu sering terjadinya perselisihan di transportasi.
2. Â Â Persaingan yang keras di bidang transportasi umum
Di mana-mana selalu ada persaingan. Termasuk dalam bidang transportasi. Banyaknya orang yang menjadi atau membangun usaha di bidang transportasi menyebabkan persaingan yang bukan saja secara positif, tetapi bahkan persaingan secara negatif.
Sebagai contoh: di suatu tempat di pantai utara pulau Timor, karena jarak ke kota kabupaten itu jauh sehingga perjalanan ke sana hanya satu kali sehingga kadang berangkatnya pada jam 02 dini hari. Karena itu bus sudah keluar untuk mencari atau menjemput penumpang pada jam 11 atau pukul 23.00.
Karena orang masih tidur, maka sering mereka mengambil tempat duduk atau kursi dari atas mobil, sehingga apabila ada penumpang yang naik dan mendapati kursi 'kosong' tandanya sudah ada penumpang di situ.
Bahkan kadang penumpang bus terpaksa harus tidur di atas bus dari jam 11 hingga jam 2 dini hari.
Lagi-lagi itu adalah suatu bentuk persaingan kurang sehat di antara para pemilik armada bus.Â
Karena gara-gara hal ini bisa memicu konflik atau perselisihan bahkan pembunuhan  di transportasi baik antara penumpang dengan penumpang karena merampas kursi; atau juga antara sopir dengan sopir yang lain karena ada yang merasa dirugikan.