Penulis juga sering mengikuti kegiatan Jumat bersih di sekitar kost. Ikut menonton pertandingan bola kaki di lapangan Kentungan. Untuk itu penulis juga ikut menjaga pos kamling pada malam hari. Rasanya senang sekali berada di sana. Dan sebagai warga umat Katolik di sekitar Lapangan Kentungan, penulis ikut terlibat dalam semua kegiatan Gereja yang diadakan di lingkungan dan komunitas basis.
Keempat, Bergaul dengan pemilik warung
Nah, ini justru yang sangat membantu. Sebagai seorang perantau, jangan lupa mengenalkan diri dan mencari pemilik warung yang bisa bersahabat. Kalau ada waktu luang, duduklah dan bertukar pikiran dengan mereka. Kalau sudah saling kenal, maka kata orang "Semua hal bisa dilewati!" Namun janganlah ada pikiran kotor dibalik benakmu! Jangan sampai berusaha mengenal pemilik warung hanya untuk diberi makan gratis. Pikiran 'jahat' itu harus dipauskan!
Kelima, Kalau ada Bon, Jangan lupa dilunasiÂ
Ini pesan yang harus dipatuhi oleh setiap orang yang pernah memiliki kasbon pada warung makan. Ingat, pemilik warung telah berjasa membantu memberi makan sehingga tidak kelaparan, maka jangan lupa melunasinya pada waktunya.
Keenam, Ucapkan Terim kasih bila sudah selesai
Mereka itu telah berjasa untuk kita, maka baiklah sebelum kembali ke daerah asalmu, sempatkanlah dirimu untuk menyapa mereka dan mengucapkan terima kasih.
Terima kasih kepada Pak Eddy dan Bu Yuli dan semua saja pemilik warung di kota Gudeg Yogyakarta, khususnya di Jalan Kaliurang, Km. 7 yang pernah penulis singgahi dan telah menyuguhkan nasi, sayur dan lauk yang enak sehingga bisa menyelsaikan studi pada waktunya  di bulan September 2005.
Semoga syering ini bermanfaat bagi para Kompasianer dan pembaca sekalian. Tuhan memberkatimu selalu.
Atambua: 25.09.2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H