4) Â 25 tahun hidup bersama dalam perkawinan bukanlah tanpa konflik. Tidak ada keluarga tanpa konflik. Seperti yang dikatakan Paus Fransiskus, 'Tidak ada keluarga yang sempurna'.
Tidak jarang konflik dalam keluarga sering memicu perkelahian dan perceraian. Namun, justru banyak keluarga juga yang makin teruji karena konflik. "Seperti keluarga-keluarga lain itu, kami juga sering atau pernah terjadi konflik", kata mereka. Namun konflik yang mereka alami tentu berbeda dari keluarga-keluarga lain, sebab konflik yang dialami setiap keluarga itu berbeda-beda.
Terhadap aneka konflik yang dialami, keluarga ini menyadari betul kata-kata Santo Paulus: "Janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu, dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis" (Efesus 4: 26-27).
5) Â Tiada kata yang paling berkenan diucapkan pada peristiwa 25 tahun hidup perkawinan selain kata "Terima kasih".Â
Kata ini sering dianggap kata yang biasa-biasa saja dan karena itu hampir-hampir tidak mau diucapkan lagi.Â
Namun kata terima kasih, bukanlah sekedar ungkapan kosong tanpa makna, melainkan mesti keluar dari kedalaman lubuk hati yang terdalam. Dan ketika kata ini diucapkan, seolah-olah kita telah mengobati luka dan pedihnya perasaan orang lain.
Kata terima kasih mengajarkan kerendahan hati dan kelapangan dada untuk mengakui kelebihan dan besarnya jasa dan bantuan pihak lain terhadap keluarga kita.
Semoga sharing ini bermanfaat bagi kita sekalian. Tuhan memberkati.
Atambua: 09.09.2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H