Pasar tradisional yang dikenal seperti sekarang ini di pusat kota Atambua, memang betul-betul tradisional. Â Sekarang biarpun diberi nama "Pasar Tradisional", namun sudah tidak semata-mata tradisional lagi.
Apalagi gedung pasarnya sudah berubah, semakin bersih dan semakin rapih.Â
Jumlah penjualnya pun makin banyak. Selain para pendatang, penduduk asli pun ikut terlibat meramaikan pasar. Mereka terlihat menjual sayur-sayuran, buah-buahan, dan lain-lain yang mereka bawa dari kampung.
Boleh dikatakan kemajuan dan perkembangan pasar tradisional di Atambua ini dimulai saat terjadinya migrasi secara besar-besaran dari Timor-Timur akibat pertikaian politik.
Namun rupanya itulah anugerah dari sebuah akibat politik. Â Sejak tahun 2000 dengan kehadiran para pengungsi yang banyak di kota Atambua, semakin menghidupkan juga dimensi ekonominya, termasuk kehidupan pasar.
Hingga tahun 2015, Pasar Kota Atambua mulai bersinar dengan adanya pembangunan gedung pasar tradisional dan adanya lapak-lapak  serta ruko-ruko di dalam pasar. Nadi perekonomian mulai hidup.
Lalu sekira tahun 2019, mulai ada mart di Kota Atambua yang diawali dengan masuknya Jabalmart yang sebelumnya sudah ada di Kota Kefamenanu, TTU.Â
Kehadiran Jabalmart tentu menjadi kompetitor tersendiri bagi para pengusaha toko di Atambua. Dengan itu banyak pengusaha mulai berbenah diri.Â
Setelah masuk Jabalmart, pengusaha lokal Atambua mulai membangun Timor Angkasa swalayan, Kreatifmart sehingga semakin ramai kota Atambua. Lalu diikuti oleh beberapa mart dan swalayan lainnya.
Atambua sebagai kota diperbatasan di mana banyak warga negara Timor Leste datang berbelanja baik sembako maupun keperluan lainnya di Atambua, semakin menarik bagi para investor untuk menanam modalnya di Atambua.
Pada  Kamis, 14 April 2022 dibuka secara resmi Gerai Minimarket Alfamart di Kota Atambua, demikian The East Indonesia memberitakan.