Mula-mula mereka hanya sekedar kontak kepada nomor-nomor yang secara lacak atau kebetulan mereka temui, baik di konter HP, tempat-tempat mengisi pulsa dan lain-lain.
Ketika mereka secara iseng mengirimkan sms atau telpon dan disambut dengan baik oleh penerima telpon, maka ini menjadi kesempatan emas.
Jadi dalam hal ini penerima telpon atau korban turut berperan memberi kemungkinan agar si penipu bisa melakukan modusnya. Karena mendapat sambutan baik, maka si penipu berpura-pura baik, seperti 'serigala berbulu domba'.
Selain itu, penipuan itu bisa juga terjadi karena sedikit kemungkinan akan tertangkap oleh pihak berwajib.Â
Nah, karena alasan internal ini, memungkinkan seseorang untuk melakukan penipuan dan orang lain pun bisa tertipu.
b. Faktor External
Sebab-sebab seseorang bisa juga kena tipu karena faktor eksternal, seperti tuntutan ekonomi, keinginan untuk cepat kaya atau memiliki sesuatu; dan faktor lingkungan.
Tuntutan ekonomi seperti sekarang ini menjadi  penyebab seseorang bisa gampang kena tipu, apabila barang yang ditawarkan itu memikat, seperti hadiah, undian berhadiah uang; mobil, sepeda motor, emas batangan, dan lain-lain.
Karena tergiur dengan hadiah yang lumayan besar dan menjanjikan, apalagi bukan melalui kerja keras, maka seseorang akan gampang tertipu.Â
Keinginan cepat kaya dan memiliki sesuatu barang yang tidak melalui kerja keras itu kadang menjadi pemicu untuk meladeni permintaan para penipu online.
Kadang faktor lingkungan juga ikut memicu seseorang untuk bisa kena tipu secara online atau digital, misalnya lingkungan para penjudi, lingkungan miskin atau kumuh mendorong seseorang untuk cepat memiliki mobil atau sepeda motor.